BBGP Jateng Gelar Merdeka Berbudaya Untuk Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Sarasehan Gelar Merdeka Berbudaya oelh BBGP di Karanganyar, Jateng.
Sumber :
  • TJ Sutrisno

“Melalui upaya peningkatan kompetensi pendidik dan mengembangkan kreativitas para pendidik khususnya Pendidikan Seni Budaya dan Bahasa Jawa ini, harapannya, bisa menjadi strategi untuk diterapkan dalam proyek pembelajaran,” ungkapnya.

Lagi Mancing Diterjang Air Bah, Pria Ini Ditemukan Tim SAR di Sungai Gambarwi

Diharapkan melalui kegiatan sarasehan P5 yang diadakan BBGP Jateng tersebut, guru yang berasal dari kalangan muda memiliki kesanggupan untuk menerima dan mengambil nilai-nilai luhur dan didik yang masih cukup universal dari sisi seni tradisional, untuk kemudian dikenalkan ke anak didik.

“Jangan sampai nilai luhur yang termuat dalam seni lokal hilang dengan sendirinya yang pada akhirnya justru guru-guru kehilangan rujukan untuk bisa menanamkan local wisdom ke anak-anak kita,” jelasnya.

Kampanye Gerakan Makan Ikan Jadi Upaya BI Tekan Inflasi di Jawa Tengah

Dia mengatakan sarasehan melibatkan 200 peserta dari unsur guru dan tenaga kependidikan. Peserta berasal dari berbagai sekolah di Solo Raya mendapatkan materi terkait strategi pengintegrasian budaya dalam proyek pembelajaran.

Materi diberikan oleh narasumber dari akademisi berasal dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Joko Pamungkas, serta Dwi Puspita Ningrum praktisi budaya sekaligus guru dari SMP Negeri 42 Purworejo. 

Sekda Jateng Dorong Generasi Muda Kembangkan Pertanian Modern

Kemudian materi dari Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbudristek, Prof. Dr. Nunuk Suryani, dan ditutup dengan pagelaran wayang kulit dengan dalang kondang Ki Warseno Slank.

Dalam pentasnya, Ki Warseno Slank membawakan lakon Arjuna Wiwaha. Dia mengatakan wayang kulit menjadi pagelaran yang dipilih sebagai wujud apresiasi sekaligus penguatan upaya BBGP Provinsi Jawa Tengah dalam mengintegrasikan Seni dan Budaya dalam sistem pembelajaran dalam pendidikan.(TJ)