Pramuka Jadi Benteng Anak - anak Di Era Digital, Membangun Karakter dan Kemandirian
Semarang – Rangkaian Kemah Ukhuwah Wilayah (Kemwil) IX Satuan Komunitas (Sako) Pramuka Sekolah Islam Terpadu (SIT), yang diikuti oleh 2.481 peserta dari 35 Kabupaten kota di Jawa Tengah digelar di Bumi Perkemahan Spekta Merbabu dan Lapangan Sepak Bola Tajuk, Getasan, Kabupaten Semarang, sejak Senin(14/10/2024) selama 4 hari.
Dalam kegiatan ini ribuan peserta berlaga di 7 cabang lomba diantaranya Lomba Kreasi Baris-Berbaris (LKBB) Tongkat, Panahan, Tahfidz, Hasta Karya, Semaphore, Cerdas Cermat Islam, dan Video Vlog.
Ketua Pimpinan Sako Pramuka SIT Jateng, Priyono mengatakan pada hari pertama, Kemwil full diisi kegiatan giat prestasi atau lomba.
" Hari pertama Kemwil IX, sudah dimulai sejumlah perlombaan. Tercatat, ada 7 cabang lomba diikuti ribuan peserta dari 36 Kabupaten Kota yang andil," ujar Priyono.
Dalam kegiatan ini, peserta dibagi dalam regu. Terdapat 10 peserta setiap regu yang didistribusikan ke berbagai lomba. Dan setiap regu terdiri dari 10 siswa dan didampingi 2 pendamping.
" Dalam pembagian kelompoknya ada yang mengikuti lomba hasta karya, dua peserta lomba semaphore, tiga peserta cerdas cermat, satu orang tahfidz, dan sebagainya. Setiap cabang nantinya akan diambil juara 1, 2, 3 putra dan putri," ungkapnya.
Tampak Kecerian di wajah para peserta terutama saat mereka mengikuti berbagai perlombaan. Dan dengan semangat ingin memenangkan.
Sementara itu, Ketua JSIT Indonesia Wilayah Jawa Tengah, Zainal Abidin mengatakan, sebelumnya para peserta sudah mulai berdatangan sejak H-1.
Peserta sampai ke lokasi langsung mendirikan tenda di tapak kemah yang sudah dibagi sebelumnya oleh panitia. Kemwil IX ini akan berlangsung selama empat hari, tanggal 14-17 Oktober 2024.
Kegiatan Kemwil ini untuk melatih kemandirian dan karakter para peserta pramuka penggalang dari SDIT dan SMPIT se-Jawa Tengah.
" Harapannya melalui kegiatan ini, bisa melatih kemandirian dan menumbuhkan karakter positif pada siswa, seperti peduli, tanggungjawab, kerjasama, dan sebagainya. Para peserta juga memasak sendiri untuk konsumsi selama Kemwil," ujar Zainal Abidin.
Dikatakan oleh Ketua Majelis Pembimbing Satuan Komunitas (SAKO) Nasional (Ka Mabisakonas) Pramuka Sekolah Islam Terpadu (SIT) pusat Sukro Muhab, Pramuka menjadi salah satu metode pembentukan karakter pemuda dan pelajar Indonesia.
"Dalam perkemahan Ukhuwah ini peserta tergabung dalam satuan komunitas SIT mengenal antara satu dengan lainnya sekaligus wujud kehati-hatian terhadap revolusi industri 4.0. Mengingat, di era digitalisasi bagian harus direspon secara positif," ungkapnya.
Ia menandaskan, di perkemahan Ukhuwah tetap ada sholat jama’ah, tilawah Al Quran dan juga sholat tahajud.
Para siswa juga diajak mengenal kearifan lokal, adat istiadat masing-masing daerah peserta budaya dan membangkitkan semangat anak-anak dalam berlatih Pramuka baik dibidang seni, hiburan serta ibadah. Beberapa hal tersebut menjadi titik poin dari kegiatan perkemahan Ukhuwah ini,lanjut Sukro.