Solo Kebanjiran, Telat Tutup Pintu Air Jadi Penyebabnya

Petugas gabungan cek banjir di Laweyan Kota Solo.
Sumber :
  • Dok

Viva Semarang, Solo Banjir cukup besar melanda Kota Solo atau Surakarta pada Selasa (21/1/25). Selain curah hujan yang tinggi, penutupan pintu air yang telat alias terlambat membuat luapan air tak bisa dibendung. Akibatnya, air bah menerjang permukiman hingga setinggi pinggang orang dewasa.

Wali Kota Semarang, Agustina Bangun Rumah Pompa Baru di Petudungan Untuk Atasi Banjir

Daerah yang terdampak banjir adalah permukiman warga di Kelurahan Pajang, Kecamatan Laweyan.

Kapolresta Surakarta Kombes.Pol. Catur Cahyono Wibowo, SIK.MH melalui Kapolsek Laweyan Kompol Dani Herlambang, SP.MH mengatakan sedikitnya ada 67 Kepala Keluarga yang terdampak dalam genangan air yang terjadi di Kampung Totosari RT 01/RW 14 Kelurahan Pajang, Kecamatan Laweyan tersebut.

Menjaga Lumbung Pangan Demak Melalui Semangat Gotong Royong Wiwitan Tandur Pari

"Genangan tidak berlangsung lama. Setelah pompa air dioperasikan genangan cepat surut," kata Kompol Dani, Rabu (22/1/25).

Pihak Kapolsek Laweyan bersama dengan anggota bersama-sama dengan petugas BPBD, BBWS dan relawan Kota Surakarta membantu warga yang tengah kebanjiran.

Ratusan Hektare Sawah di Demak Kembali Produktif Setelah Sungai Dinormalisasi

"Kita bantu warga yang tengah kebanjiran dengan mengevakuasi barang - barang berharga ke dataran yang lebih tinggi," jelasnya.

Petugas mengevakuasi salah satu warga yang pasca operasi dan tidak bisa berjalan untuk dilakukan evakuasi ke Masjid Totosari.

Setelah air surut, selanjutnya dilakukan pembersihan bekas banjir menggunakan alkon pompa air oleh pihak BPBP kota Surakarta.(TJ)