Polisi Semarang yang Disandera Demonstran Hari Buruh, Masuk Rumah Sakit, Begini Kondisinya

Demo hari Buruh yang rusuh di Semarang.
Sumber :
  • TJ Sutrisno

VIVA Semarang – Hari Buruh di Semarang, yang seharusnya menjadi momentum damai untuk menyuarakan aspirasi para pekerja, berubah mencekam bagi Brigadir Eka.

Demo Mayday Semarang Rusuh, Ada Petasan dan Gas Air Mata, Belasan Orang Diamankan

Di tengah hiruk-pikuk orasi dan lantunan sholawat yang mengiringi aksi damai para buruh di kawasan kompleks Kantor Gubernur Jawa Tengah, suasana mendadak berubah. Sekelompok orang berpakaian serba hitam dan mengenakan masker, yang belakangan diduga bagian dari kelompok Anarko, tiba-tiba muncul dan menyusup ke tengah kerumunan.

Aroma provokasi langsung terasa. Ketegangan mulai merayap saat kelompok itu menggiring massa ke arah yang lebih panas. Aparat keamanan segera bergerak cepat, memindahkan para buruh ke area aman di halaman kantor gubernur, mencoba meredam situasi yang mulai liar.

Jelang Mayday, Ahmad Luthfi Keluarkan 3 Program Keberpihakan untuk Buruh

Namun keadaan tak kunjung mereda. Kelompok Anarko itu makin beringas, dan menghancurkan pagar kantor gubernur, membakar ban, dan menyerang petugas keamanan.

Di tengah kekacauan itulah Brigadir Eka, anggota polisi yang saat itu tengah bertugas secara tertutup, menjadi korban. Ia disandera oleh kelompok tersebut.

Kado HUT ke-478, Agustina, Wali kota Semarang Gratiskan BRT untuk Mahasiswa dan Pelajar

Waktu berjalan menegangkan. Malam itu juga aparat berupaya membebaskan Brigadir Eka.

Begitu bisa dievakuasi, Brigadir Eka segera dilarikan ke RS Bhayangkara untuk menjalani perawatan medis, karena luka dan trauma yang ia derita memerlukan penanganan segera.

Halaman Selanjutnya
img_title