Polisi Semarang yang Disandera Demonstran Hari Buruh, Masuk Rumah Sakit, Begini Kondisinya
- TJ Sutrisno
VIVA Semarang – Hari Buruh di Semarang, yang seharusnya menjadi momentum damai untuk menyuarakan aspirasi para pekerja, berubah mencekam bagi Brigadir Eka.
Di tengah hiruk-pikuk orasi dan lantunan sholawat yang mengiringi aksi damai para buruh di kawasan kompleks Kantor Gubernur Jawa Tengah, suasana mendadak berubah. Sekelompok orang berpakaian serba hitam dan mengenakan masker, yang belakangan diduga bagian dari kelompok Anarko, tiba-tiba muncul dan menyusup ke tengah kerumunan.
Aroma provokasi langsung terasa. Ketegangan mulai merayap saat kelompok itu menggiring massa ke arah yang lebih panas. Aparat keamanan segera bergerak cepat, memindahkan para buruh ke area aman di halaman kantor gubernur, mencoba meredam situasi yang mulai liar.
Namun keadaan tak kunjung mereda. Kelompok Anarko itu makin beringas, dan menghancurkan pagar kantor gubernur, membakar ban, dan menyerang petugas keamanan.
Di tengah kekacauan itulah Brigadir Eka, anggota polisi yang saat itu tengah bertugas secara tertutup, menjadi korban. Ia disandera oleh kelompok tersebut.
Waktu berjalan menegangkan. Malam itu juga aparat berupaya membebaskan Brigadir Eka.
Begitu bisa dievakuasi, Brigadir Eka segera dilarikan ke RS Bhayangkara untuk menjalani perawatan medis, karena luka dan trauma yang ia derita memerlukan penanganan segera.