Jawa Tengah Juara Penyerapan Tenaga Kerja Nasional

Gubernur Jateng Ahmad Luthfi tinjau KEK Kendal.
Sumber :
  • Dok

Viva Semarang – Tingkat serapan tenaga kerja di Provins Jawa Tengah menunjukkan angka yang sangat memuaskan, bahkan menjadi yang tertinggi secara nasional.

DPD PDIP Jateng Potong Kurban 11 Sapi dan 25 Kambing, Salah Satunya Sapi Berbobot 900 Kilogram

Pada triwulan I 2025, Jawa Tengah berhasil menyerap 97.550 orang tenaga kerja. Angka ini menempatkan Jawa Tengah sebagai provinsi dengan serapan tenaga kerja terbaik di seluruh Indonesia. Sektor industri barang dari kulit dan alas kaki menjadi penyumbang terbesar dengan menyerap 36.754 orang.

"Jadi secara nasional, di Jawa Tengah adalah tertinggi di seluruh Indonesia," jelas Ahmad Luthfi saat meninjau Kawasan Industri Kendal, Selasa (3/6/25).

Jumlah Hewan Kurban di Jawa Tengah Capai 547.590 Ekor

Ia mengatakan, tingginya angka serapan tenaga kerja ini berdampak positif pada penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Jawa Tengah. Per Februari 2025, TPT Jawa Tengah berada di angka 4,33 persen, mengalami penurunan tipis dari 4,39 persen pada Februari 2024.

"TPT sudah turun dan sudah luar biasa untuk wilayah kita. Ini bagus sekali, ini akan kita genjot," katanya.

Presiden Beli 36 Sapi Kurban dari Peternak Lokal, Dibahikan di Jateng

Penurunan ini, lanjut Luthfi, merupakan buah dari masuknya investasi, terutama melalui pengembangan kawasan industri seperti Kawasan Industri Kendal yang berstatus Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

Keberhasilan ini selaras dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Jawa Tengah yang mengarahkan provinsi ini sebagai lumbung pangan dan industri nasional. Masuknya investasi menunjukkan bahwa Jawa Tengah tidak hanya fokus pada swasembada pangan, tetapi juga terus mengembangkan sektor industri.

"Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus berupaya menciptakan iklim investasi yang kondusif. Berbagai kemudahan telah disediakan, antara lain perizinan yang dipermudah, ketersediaan kawasan industri khusus, jaminan keamanan dan ketertiban, serta pemenuhan sumber daya manusia," ungkapnya.

Untuk memenuhi kebutuhan SDM, Pemprov Jateng memiliki program kolaborasi antara perusahaan dengan sekolah vokasi, universitas, dan Balai Latihan Kerja (BLK).

Selain itu, perusahaan juga didorong untuk memenuhi kebutuhan dan kesejahteraan pekerja, seperti penyediaan tempat penitipan anak (day care), perumahan, transportasi, hingga koperasi yang menyediakan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau.

Dengan berbagai upaya ini, Jawa Tengah berkomitmen untuk terus menggenjot investasi demi kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.(TJ)