LKPP: Jawa Tengah Menghemat 20-30 Persen Anggaran
- Dok
Viva Semarang – LKPP mengapresiasi Jawa Tengah sebagai pionir dalam konsolidasi pengadaan barang dan jasa pemerintah. Kepala LKPP, Hendrar Prihadi, menyatakan bahwa melalui konsolidasi yang telah berjalan dua tahun, Jawa Tengah berhasil menghemat 20-30% anggaran untuk pembelian seragam dan alat kesehatan. Ini diungkapkan dalam acara peningkatan tata kelola pengadaan di Semarang pada 19 Juni 2025.
"Keberhasilan ini dapat menjadi contoh bagi kabupaten/kota lain di Jawa Tengah untuk meningkatkan efisiensi anggaran dan mendukung pembangunan. Ini pentingnya peran pengadaan dalam pertumbuhan ekonomi daerah," kata Hendrar.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin, menyambut baik arahan LKPP dan berkomitmen untuk terus mendorong efisiensi pengadaan secara lebih masif, meskipun angka konsolidasi saat ini masih dirasa kurang optimal. Selain e-Katalog dan e-Kajian, Pemprov juga melibatkan akademisi dan pegiat pengadaan untuk mengevaluasi kualitas dan efektivitas belanja pemerintah.
Berdasarkan data LKPP per 16 Juni 2025, kinerja pengadaan Jawa Tengah sangat baik, dengan penggunaan Produk Dalam Negeri (PDN) mencapai 89,1% (tertinggi di antara provinsi lain) dan realisasi belanja PDN sebesar Rp1,696,5 miliar. Jawa Tengah juga mencatat 57,4% pengadaan melalui e-Purchasing dengan nilai realisasi Rp1,092,8 miliar. Kota Semarang menjadi kontributor terbesar dalam kedua kategori tersebut, menunjukkan keberhasilan Jawa Tengah dalam transparansi, efisiensi, dan optimalisasi anggaran melalui pengadaan digital dan konsolidasi.(TJ)