Pemerintah Bantu Rp30 Miliar Untuk Petani Korban Banjir di Demak, Kudus, dan Grobogan

Menteri Pertanian Amran Sulaiman tinjau banjir di Demak.
Sumber :
  • Istimewa

Viva Semarang – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyalurkan bantuan senilai Rp30 miliar untuk petani korban banjir di Demak, Kudus, dan Grobogan.

Cuaca Ekstrem Berpotensi Melanda Jateng, Pemprov Jateng Upayakan Modifikasi Cuaca

Amran yang didampingi Sekda Provinsi Jawa Tengah Sumarno, memberi bantuan berupa bibit, pupuk gratis, serta klaim Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP). Bantuan secara simbolis itu diserahkan  kepada  perwakilan petani di Desa Ngaluran, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Senin, 12 Februari 2024.

"Untuk yang ada asuransi akan mendapat diganti, yang baru tanam dapat benih, yang puso dapat bantuan benih dan pupuk. Kemudian untuk mempercepat panen, insya Allah kita kirim combine alat pemanen padi yang kami serahkan kepada bupati," kata Amran di sela tinjauan lahan pertanian terdampak banjir.

BAZNAS Salurkan Bantuan Tenda dan Perahu Karet bagi BTB se-Indonesia

Selain bantuan benih, pemerintah juga menyerahkan bantuan pupuk sebanyak 35 ton  senilai Rp476 juta untuk petani  Kabupaten Demak dan 180 ton pupuk senilai Rp2,4 miliar untuk petani  di Kabupaten Grobogan. Total luas lahan pertanian terdampak banjir di Kabupaten Demak, Kudus, dan Grobogan sekitar 7 ribu hektare.

Amran meminta pemerintah kabupaten yang dilanda banjir mendirikan satu posko khusus untuk menindaklanjuti dan mengawal bantuan dari pemerintah. Dengan begitu, bantuan-bantuan tersebut cepat sampai penerima dan tepat sasaran.

Ada Ajang Semarang 10K, Ini Rute dan Jadwal Pengalihan Arus Lalu Lintas

Sementara itu, Bupati Demak Esti'anah mengatakan, banjir yang melanda di sejumlah kecamatan di daerahnya tidak hanya merendam pemukiman warga, tapi juga menggenangi lahan pertanian.

Dibeberkan dia, luas lahan tanaman padi terdampak banjir di Kabupaten Demak sekitar 2.800 hektare, tanaman jagung 126 hektare, dan pertanian yang mengalami puso 1.400 hektare. Jumlah tersebut diperkirakan akan bertambah lantaran  lahan pertanian terdampak banjir di Desa Ngaluran dan sekitarnya belum terdata.

Halaman Selanjutnya
img_title