Produsen Kosmetik VICI Perluas Pabriknya di Semarang dengan Investasi Rp 180 Milyar
- TJ Sutrisno
Viva Semarang – Produsen kosmetik PT Victoria Care Indonesia Tbk (VICI) melakukan ekspansi dengan membangun pabrik keduanya.
Pembangunan pabrik kedua yang berlokasi di Kawasan Industri Candi Semarang itu, ditandai dengan peletakan batu pertama atau groundbreaking.
Hadirnya pabrik baru ini, membuat produsen produk kecantikan untuk skin care dan lain-lain itu, kini punya luas lahan menjadi 3,3 hektare dab diharapkan bisa mengerek kapasitas produksi.
“Dengan adanya pabrik baru ini, diharapkan bisa mengerek kapasitas produksi seiring terus meningkatnya permintaan pasar, sekaligus untuk pengembangan produk-produk baru serta meningkatkan kualitas layanan Perseroan," kata Billy Hartono Salim, Direktur Utama PT Victoria Care Indonesia Tbk.
Billy juga menambahkan, pihaknya memilih Semarang sebagai tempat pembangunan pabriknya yang kedua lantaran daerah di Jawa Tengah ini dinilai relatif kondusif dan strategis untuk menjadi titik distribusi produk VICI yang memiliki konsep bahan natural dengan salah satu mereknya Herborist.
“Sekitar 60 persen penjualan VICI terdapat di Jawa. Sementara untuk distribusi Jawa Timur dan Jawa Barat, pembangunan pabrik kedua di Semarang ini dinilai tepat karena posisinya yang strategis,” ungkapnya.
Kehadiran pabrik keduanya di Semarang, lanjut Billy, ada peningkatan kapasitas produksi hingga 70%.
"Ini bisa meningkatkan kapasitas produksi maupun varian produk baru yang dihasilkan agar konsumen bisa mendapatkan lebih banyak pilihan produk-produk terbaik. Selain itu memberi dampak baik bagi perekonomian daerah, dan membuka peluang kerja baru serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar,” jelasnya.
Sementara itu, Investor Relation Director Tene Michael Alexander ditemui disela-sela acara groundbreaking menjelaskan luasan pabrik ke dua PT VICI akan menjadi 3,3 hektar. Pabrik itu nantinya akan menambah produksi perusahaan sampai 70 persen.
"Nilai investasi kami sebanyak Rp 180 miliar. Itu untuk pembangunan bangunan dan peralatan produksi mesin, sedangkan tanah sudah punya kami,” kata Tene Michael.(TJ)