Teliti Limbah Medis di Rumah Sakit Bima Sumbawa, Al Muhajirin Raih Gelar Doktor Ilmu Lingkungan UNIKA Semarang
- Dok
Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan suatu konsep yang berwawasan lingkungan yaitu dengan menerapkan konsep Green Health dalam pengelolaan limbah medis pada fasilitas pelayanan kesehatan.
"Limbah medis semua berbahaya karena tidak lepas dengan kontaminasi dengan pasien. Sebagai contoh adalah hepatitis, yang mana saat tenaga medis tidak menggunakan APD, maka itu membahayakan pasien maupun keluarga pasien.
Muhajirin mencontohkan limbah cair darah yang diambil tenaga kesehatan laboratorium, yang diserahkan ke keluarga pasien. Menurut kajiannya, ini sangat berbahaya karena darah adalah bagian dari limbah medis cair.
"Tidak ada yang berani jamin bahwa sampel darah itu tidak membahayakan. Maka, tidak boleh sampel darah di berikan ke pasien untuk dibawa ke lab. Mestinya petugas lab itu yang membawanya, dah ini perlu pembenahan dari manajemen rumah sakit," ungkapnya.
Untuk mengatasi permasalahan pengelolaan limbah medis, lanjutnya, diperlukan beberapa solusi strategi berdasarkan prinsip Green Health.
Yang pertama adalah aspek kebijakan dan regulasi, seperti penyusunan SOP yang terintegrasi dan publikasi peraturan rumah sakit terkait jalur transportasi limbah, klasifikasi limbah, serta kewajiban limbah sejak dari sumber.
Yang kedua, aspek sumber daya manusia seperti, penempatan tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi dalam pengelolaan limbah, penguatan tim pengelola limbah melalui pendidikan dan pelatihan serta penyuluhan berkelanjutan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan seluruh staf.