Kekeringan Jadi Ancaman di Musim Kemarau, Ini Strategi Pemkot Semarang Menghadapinya

Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu.
Sumber :
  • TJ Sutrisno / dok

Viva SemarangWali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu menyebut antisipasi musim kemarau terus dilakukan. Mulai dari droping air bersih hingga menjaga lahan kering dari potensi kebakaran, salah satunya tempat pemrosesan akhir (TPA) Jatibarang.

Mbak Ita Luncurkan "Petruk Semar" untuk Pasarkan Hasil Panen Petani

Dia mengatakan stok air bersih untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di saat musim kemarau masih mencukupi. Menurutnya Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Moedal telah melakukan pemetaan wilayah yang sering terdampak kekerasan.

"Pertama dari PDAM, misalnya masyarakat Kota Semarang kekurangan air bersih. Misal di daerah Mateseh, Rowosari, Kecamatan Tembalang," kata perempuan yang akrab disapa Mbak Ita tersebut di Balai Kota Semarang, Selasa (21/5/2024).

BRIN dan Pemkot Semarang Panen Raya Bawang Merah Lokananta dan Maserati

Mbak Ita menuturkan, tak hanya PDAM, Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Kota Semarang juga membantu melakukan pengedropan air bersih. Termasuk banyak pula pihak-pihak swasta.

"Kedua saya minta dari Damkar sekali-kali menyiram taman di pinggiran jalan. Ketiga masyarakat bisa mengelola air, irit air istilahnya karena sumur-sumur juga nantinya makin kering," ujarnya.

Buruh Datangi Balai Kota Semarang, Ini Hasil Pertemuan Dengan Wali Kota

Pihaknya juga telah mengeluarkan ketentuan di dalam TPA Jatibarang setelah peristiwa kebakaran tahun lalu. Kini, seluruh aktivitas di TPA Jatibarang makin diperketat. Contohnya tak diperbolehkan merokok di dalam TPA.

"Keempat menjaga antisipasi kebakaran, terutama di TPA-TPA, saya sudah menyampaikan ada SOP bahwa yang masuk tidak boleh bawa rokok, dan korek api. Hingga saat ini terus berlangsung sweeping dan ketat," katanya.

Halaman Selanjutnya
img_title