Pemkot Semarang dan TNI Nyengkuyung Bareng di TMMD, Apa Itu Nyengkuyung?
Viva Semarang – Pemerintah Kota bersama Kodim TNI setempat nyengkuyung bareng dengan melakukan penandatanganan dan serah terima program TMMD (TNI Manunggal Membangun Desa).
TMMD dengan tema Sengkuyung Tahap III Tahun 2024 Kota Semarang ini dilakukan di Kelurahan Rowosari, Kecamatan Tembalang, Rabu, (24/7).
Sekretaris Daerah Kota Semarang, Iswar Aminuddin yang mewakili wali kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu membuka langsung rangkaian program TMMD tersebut.
TMMD tahap sebelumnya digelar dengan tema Sengkuyung I dan Sengkuyung II, telah dilaksanakan di Kelurahan Karangmalang, Kecamatan Mijen di Kelurahan Kaligawe, Kecamatan Gayamsari.
Dalam momen TMMD itu Pemkot Semarang dan TNI nyengkuyung untuk menyukseskan pembangunan.
Pembaca tentu bertanya, apa itu nyengkuyung?
Tapi sebelumnya kita simak dulu penyampaian Sekda Kota Semarang ini.
“TMMD adalah bagian dari bergerak bersama untuk membangun Kota Semarang, Bu Wali juga sering mengatakan bahwa kita bekerja harus disengkuyung bareng sehingga kemudian cita-cita kita bersama akan terwujud lebih cepat,” kata Iswar, sapaan akrab Sekda Kota Semarang.
Ia juga menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada jajaran TNI Kodim 0733/Kota Semarang atas perhatian dan sumbangsihnya dalam mendukung pembangunan di Kota Semarang melalui program TMMD. Tidak hanya berkelanjutan, pelaksanaan TMMD tahun ini juga terdapat peningkatan, yang semula hanya 3 tahap per tahun menjadi 4 tahap per tahun.
“Ruang lingkup kegiatan di masing-masing lokus berupa Kegiatan Fisik, Non Fisik, Perbaikan RTLH (CSR Baznas), dan Penyediaan Tower Air (PDAM). Saya optimis kegiatan fisik dan non fisik pada TMMD ini Insyaa Allah bisa mendorong peningkatan kualitas hidup masyarakat, seperti kesehatan, pendidikan, dan ekonomi,” ungkap Iswar.
Selain kegiatan fisik dan non fisik, TMMD juga menggelar pembinaan dan pemberdayaan masyarakat, serta penanaman nilai-nilai bela negara dan wawasan kebangsaan yang berguna untuk mengembangkan kemampuan dan nasionalisme masyarakat. Iswar menghimbau seluruh warga masyarakat Rowosari untuk mendukung dan mensukseskan TMMD Tahap III ini.
Pada kesempatan tersebut, Iswar menyatakan telah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan berbagai pihak untuk mengantisipasi banjir hingga kekeringan yang rawan terjadi di Rowosari. Menurutnya, penyebab utama banjir di Rowosari adalah maraknya alih fungsi lahan di Semarang bagian atas sehingga berdampak ke daerah Semarang bagian bawah, termasuk Rowosari.
“Saya sudah menemui Pak Sekda Provinsi, saya menyampaikan apa sih yang diharapkan dari Kota Semarang untuk persoalan hulu-hilir? Saya bilang cita-cita kita bagaimana sudah tidak ada limpasan dari aliran air yang cukup banyak yang dari atas,” jelas Iswar.
Ia menambahkan, untuk antisipasi kekeringan di Rowosari, teman-teman BPBD sudah menyiapkan skenarionya, PDAM kan sudah menyiapkan juga. Tahun kemarin banyak bantuan. Dari swasta, terutama dari PDAM. Kekeringan itu kan biasa ya, yang penting konsumsi air masyarakat yang dibutuhkan masih ada, suplainya masih aman,” tandas Iswar.
Nah, nyengkuyung bareng Pemkot Semarang dengan TNI pada prinsipnya ingin berbuat bersama agar pembangunan bisa dirasakan langsung oleh masyarakat.
Nyengkuyung berasal dari kata sengkuyung dalam bahasa Jawa. Artinya mendorong bersama atau gotong royong untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai.(EF)