Kasus Bullying Terjadi di Semarang, Mbak Ita Instruksikan Ini ke Jajarannya

Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu
Sumber :

 

Lurah dan ASN di Semarang Jangan Tunggu Viral Baru Peka Persoalan Warga

Mbak Ita juga menyampaikan bahwa diperlukan adanya kerja sama antara orang tua dan anak, serta perlindungan dari pemangku kepentingan terkait, seperti Guru BK, Dinas Pendidikan, Unit Pelaksana Teknis Daerah, DP3A, maupun RT/RW setempat terkait pelaporan kasus perundungan. 

 

Agustina, Wali kota Semarang Terima Penghargaan Semarang sebagai Kota Pionir Inklusi Sosial

“Selain melalui Rumah Duta Revolusi Mental, kita perlu menggalakkan sosialisasi lagi di lingkungan RT/RW, karena sebenarnya sudah ada hotline-nya sehingga laporan terkait bullying akan terjaga kerahasiaan kasusnya. Kami juga mengapresiasi korban dan orang tua yang telah berani melaporkan kasus perundungan yang terjadi,” tambahnya.

 

Agustina, Wali kota Semarang Segera Bebaskan Retribusi Pemanfaatan Kantor Kecamatan dan Kelurahan

Mbak Ita juga menyoroti peran gadget dalam mempengaruhi perilaku anak-anak. Menurutnya, kasus bullying bisa dipicu oleh pengaruh negatif dari konten digital. “Tentu diperlukan upaya-upaya agar anak-anak ini dibatasi untuk melihat gadget. Orang tua juga perlu untuk membatasi, karena anak-anak dengan mudah meniru perilaku yang mereka lihat di internet,” kata Mbak Ita.

 

Halaman Selanjutnya
img_title