Agustina-Iswar Akan Perkuat Posisi Kota Semarang Jadi Pusat Ekonomi Jawa

Paslon Agustina-Iswar saat Debat Pilkada Kota Semarang.
Sumber :
  • TJ Sutrisno/dok

Viva Semarang – Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang nomor urut 01 Agustina Wilujeng-Iswar Aminuddin tampil dalam Debat Pilkada Kota Semarang sesi perdana, Jumat (1/11/24).

Calon Wakil Wali Kota Semarang Iswar Aminuddin Sebut Banjir dan Rob Bisa Diatasi

Debat yang digelar KPU Kota Semarang tersebut berlangsung di MG Setos Kota Semarang, Jawa Tengah.

Agustina-Iswar menyampaikan salah satu programnya untuk membuat ekonomi Kota Semarang semakin kuat.

Agustina-Iswar Dapat Rekor Leprid Deklarasi Komunitas Relawan Terbanyak di Pilwakot Semarang

Calon Wakil Wali Kota Semarang Iswar Aminuddin saat diberi kesempatan menyampaikan visi misi, menegaskan bahwa Kota Semarang sudah bertransformasi menjadi pusat ekonomi Jawa karena posisi strategis dan geografisnya yang berada dalam konektifitas antar wilayah di Pulau Jawa. 

Iswar menjelaskan bahwa Ibu Kota Semarang sudah terkoneksi dengan baik karena menjadi pusat perlintasan dan pusat logistik. 

Keren, Semarang Panen Perdana Padi di Lahan Rob Air Asin

"Tol Jakarta-Semarang selesai, sekarang akan terbangun tol Semarang-Demak, kemudian akan dibangun tol Semarang-Solo-Yogya. Lalu ada pula Kawasan Industri Demak, Kendal, dan Batang yang membutuhkan Semarang sebagai pusat logistiknya," ungkap Iswar.

Iswar menjelaskan jalur-jalur tersebut akan membuat Kota Semarang menjadi kota penghubung sekaligus pusat logistik nasional. Sehingga menjadi pusat pengembangan ekonomi Pulau Jawa.

Lalu Iswar mengatakan pindahnya ibukota negara ke IKN juga diharapkan akan membuat Kota Semarang menjadi pintu Pulau Jawa dalam konektifitas ekonomi dengan wilayah luar Jawa, utamanya sekitar IKN.

"Potensi ini sudah terbuka lebar, namun kami perlu mengembangkan pendidikan bagi warga Kota Semarang agar SDM kita siap menerima potensi ekonomi yang begitu besar," jelasnya.

Namun, lanjutnya, masih ada kendala dalam mengembangkan ekonomi. Masalah tersebut adalah rendahnya pendapatan dan daya beli masyarakat namun memiliki beban pengeluaran di luar kebutuhan rumah tangga, salah satunya iuran sosial. 

Iswar mengatakan pihaknya mengandalkan program dana RT 25 juta pertahun untuk meringankan pengeluaran masyarakat demi memutus disparitas ekonomi warga Kota Semarang. 

"Kami berupaya terus memperkecil disparitas tersebut agar pendapatan dan belanja warga semakin setara. Kami sudah menghitung kebutuhan fiskal Kota Semarang dari 2025 sampai 2029," ungkapnya.(TJ)