BPBD : 45 Rumah Rusak Akibat Banjir, Longsor dan Pohon Roboh di Kota Semarang, Bantuan Disiapkan
- TJ Sutrisno
Viva Semarang – Pemerintah Kota Kota Semarang sedang menghitung dan mendata kerusakan rumah dan infrastruktur akibat bencana alam di Kota Semarang. Setelah terhitung total, bantuan alokasi dari dana Belanja Tak Terduga (BTT) akan digelontorkan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang, Endro Pudyo Martanto mengatakan, dalam masa transisi pasca-banjir proses pendataan kerugian akibat kerusakan yang disebabkan bencana dilakukan bersama jajaran instansi teknis terkait.
"Tugas BPBD Kota Semarang melakukan assesment atau pendataan rumah yang rusak terdampak banjir, pendataan kerusakan infrastruktur, baik jalan maupun jembatan," kata Endro, Sabtu (23/3/24).
Ia menyebut, setidaknya terdapat 7 rumah rusak terdampak banjir. Sementara itu, sebanyak 38 rumah masuk kategori parah akibat tanah longsor dan tertimpa pohon tumbang. Jika ditotal maka ada 45 rumah rusak akibat bencana alam di Kota Semarang saat cuaca ekstrem yang melanda.
"Kerusakan rumah itu sedang kami hitung nilai kerusakannya, setelah itu kami ajukan usulan BTT," katanya.
Ia menambahkan, ada pelibatan organisasi perangkat daerah (OPD) yaitu, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang, Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Kota Semarang, termasuk secara vertikal dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng, dan pemerintah pusat.
Ia mencontohkan, misalnya kerusakan Jalan Raya Kaligawe merupakan kewenangan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jateng - Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dan Jalan Woltermonginsidi di bawah kewenangan provinsi.