Wali Kota Semarang Cek Penanganan Longsor di Sendangmulyo, Ini Hasilnya

Walikota Semarang cek penanganan longsor.
Sumber :
  • TJ Sutrisno / dok

Viva SemarangWali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mengecek penanganan tanah longsor di Sendangmulyo Semarang. Longsor di lokasi ini terjadi saat cuaca ekstrem melanda Kota Semarang pada pertengahan Maret beberapa waktu lalu.

Kota Semarang Kendalikan Angka Inflasi di Bulan Juni

"Penanganan lokasi terdampak bencana tanah longsor telah dilakukan dengan baik. Salah satunya di Perumahan Bukit Sendangmulyo, Jalan Kemuning Raya, Kecamatan Tembalang," kata Wali Kota yang akrab disapa Mbak Ita tersebut hari ini, Minggu (31/3/24).

Perkembangan proses pembangunan, lanjutnya  lahan miring yqng dibuat bertingkat-tingkat untuk pencegahan terjadinya longsor kembali, telah dilakukan dengan cepat oleh Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Kota Semarang.

Kepala LKPP Apresiasi Pengelolaan Barang dan Jasa di Pemkot Semarang

"Longsor di sini memutus akses lima rumah, ada mobil yang terjerumus juga. Namun, saya melihat perkembangan proses pembangunan terasering sudah dilakukan dengan baik," ungkap Mbak Ita.

Mbak Ita menegaskan, tugas Disperkim Kota Semarang fokus pada penanganan tanah longsor, sedangkan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang lebih pada koordinasi tanggap darurat banjir bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang. Pengerjaan diperkirakan empat bulan baru bisa selesai, karena lokais sangat luar biasa curam.

Realisasi Program Tuku Lemah Oleh Omah Jateng Capai 1.790 Unit

"Ini betul-betul harus dilakukan penanganan yang detail dan komprehensif, karena sebelahnya sudah rumah-rumah. Kalau tidak ditangani takutnya akan terjadi longsor kembali," kata Mbak Ita.

Langkah cepat, lanjutnya, dilakukan ketika tanah longsor itu terjadi pada 13 Maret 2024 lalu, bersamaan dengan adanya bencana banjir yang melanda sebagian wilayah Pantai Utara dan Kota Semarang. Dia berharap pengerjaan dapat dilakukan lebih cepat setelah Lebaran mendatang.

"Alhamdulillah setelah kejadian, cuaca mendukung untuk dilakukan pembangunan. Ada hujan, tetapi tidak signifikan karena dibantu dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana, dan adanya Teknologi Modifikasi Cuaca," jelasnya.(TJ)