Renyahnya Jajanan Nostalgia Bernama Ampyang

Pembuat ampyang di Salatiga Jateng.
Sumber :
  • TJ Sutrisno

Salatiga – Mengudap ampyang itu seperti memutar film jadul. Sejak masuk SD ampyang itu sudah jadi bekal jajan saat sekolah. Makanya, ketika perkembangan dunia wisata kuliner begitu pesat dengan aneka variasi makanan yang "neko-neko", ampyang hadir jadi penyeimbang sekaligus pengobat rindu.

Polresta Banyumas Ringkus 11 Pelaku  Judi Online, Kedoknya Main Game

Ampyang itu makanan yang bahannya dari gula jawa dan kacang tanah. Makanya disebut juga gula kacang. Di Jawa Tengah, beberapa daerah membuatnya dengan ciri khas masing-masing. Salah satunya di Kota Salatiga.

Di sini ampyangnya diberi tambahan jahe, jadi aromanya seger dan ada pedasnya. Mengapa begitu?

Nana Sudjana Berkomitmen Selesaikan Dampak Krisis Iklim di Jateng

"Salatiga itu kota persinggahan, dari Semarang mau ke Solo atau sebaliknya, orang biasanya mampir dulu di Salatiga dan beli makanan. Kebetulan juga Salatiga kan hawanya sejuk, jadi banyak makanan di sini yang pakai campuran jahe supaya terasa hangat," kata seorang kawan yang juga pegiat wisata kuliner di Salatiga.

Saat perjalanan liputan di Salatiga, saya sempatkan berburu ampyang. Sebenarnya, mencari ampyang di sini itu mudah. Masuk saja ke toko oleh-oleh, tinggal bayar dan bawa pulang. Tapi bagi saya itu jelas gak asik. Terlalu mainstream. Beda kalau lihat dulu cara bikinnya, lalu mengudapnya selagi masih fresh betul. Itu baru "marem", kata orang sini.

Asik!, Bayar Pajak Kendaraan Bisa Dapat Spesial Untung 4 Kali Lipat

Makanya, saya pilih blusukan ke Pasar Salatiga. Di bagian belakang ada beberapa kios kecil yang membuat ampyang. Dari meracik bumbu hingga mencetak ampyang, semua dilakukan di situ. Salah satunya adalah kios ampyang Bu Bekel.

"Ini sudah lama jualannya, puluhan tahun. Ya mbuatnya langsung di sini, jadi orang kan bisa lihat langsung prosesnya, dan mengudap saat baru saja kering," kata pemilik kios ampyang Bu Bekel di Pasar Salatiga.

Halaman Selanjutnya
img_title