Generasi Muda PMR 'Nyalakan Api' Kemanusiaan di Kabupaten Semarang

Anak -Anak Buat Tandu Lomba Invitasi PMR Kab. Semarang
Sumber :

Viva Semarang – Tidak semua anak remaja menghabiskan waktunya hanya dengan gawai atau bermain bersama teman sebaya. Di Kabupaten Semarang, ada ratusan pelajar yang memilih jalan berbeda, menjadi bagian dari Palang Merah Remaja (PMR), sebuah wadah yang menumbuhkan kepedulian sekaligus melatih keberanian untuk peduli pada sesama.

Tahun ini, semangat itu terlihat semakin menyala. Saat invitasi PMR digelar, tercatat 250 pelajar ikut bergabung. Angka ini bukan sekadar jumlah, melainkan tanda bahwa nilai kemanusiaan masih hidup dan berkembang di hati generasi muda. Bahkan, jumlah tersebut dua kali lebih banyak dibandingkan tahun lalu.

Ketua PMI Kabupaten Semarang Djarot Supriyoto mengatakan lomba invitasi PMR baik di tingkat Madya dan Wira Kabupaten Semarang merupakan rangkaian kegiatan HUT PMI yang ke-80.

" Tentu saja kita berharap bahwa momen ini bisa dipakai untuk para peserta saling bersilaturahmi dan bertukar pengalaman terkait dengan keterampilan mereka. Dalam lomba kali ini ada 4 kategori yang dilombakan, yaitu pertolongan pertama, perawatan keluarga,pendidikan remaja sebaya, pembuatan tandu dan pembuatan video edukasi," terang Djarot.

Ketua PMI Kab Semarang Djarot Supriyoto

Photo :
  • -

Dalam kegiatan kali ini ada 15 PMR Wira dan 13 PMR Madya. Diharapkan setiap pangkalan dapat menampilkan ketrampilan terbaiknya dan menampilkan persentasi pengetahuan yang luas terkait kepalang merahan.

" Kami berharap dengan kegiatan ini, nantinya anak anak muda ini dapat menjadi penerus relawan yang mumpuni untuk dapat menggunakan ketrampilan mereka bagi kemanusiaan," imbuh Djarot.

Bagi Tegar dan Raditya siswa dari SMP N 1 Tengaran, yang merupakan peserta Invitasi PMR. Menjadi bagian dari PMR merupakan kebanggan bagi mereka karena dapat bermanfaat untuk sesama.

" Dari ketrampilan yang kami dapatkan dari pelatihan PMR saat ini cukup berguna untuk menolong teman yang sakit saat upacara dan ketika ada kejadian di lingkungan sekolah. Kita diajarkan cara untuk memberikan pertolongan pertama, sehingga ini cukup membantu bagi teman teman yang membutuhkan," terang mereka.

Sementara itu dalam puncak Peringatan HUT PMI ke 80 yang digelar di lapangan desa Kesongo, Tuntang, Kabupaten Semarang. PMI Kabupaten Semarang menggelar apel akbar dan berbagai kegiatan sosial seperti donor darah, pengobatan gratis, droping air bersih bagi warga yang kekeringan hingga bersih sungai.

Bupati Semarang, Ngesti Nugraha, menaruh apresiasi besar kepada PMI Kabupaten Semarang. Baginya, keberadaan relawan dan anak-anak PMR adalah wajah nyata kepedulian di tengah masyarakat.

" PMI selalu hadir cepat saat musibah terjadi, entah itu kebakaran, kekeringan, atau bencana alam lainnya. Tak hanya itu, kegiatan donor darah, pemeriksaan kesehatan gratis, hingga aksi sosial lainnya juga terus berjalan. Kita berharap ke depan, PMI semakin kuat untuk membantu masyarakat yang benar-benar membutuhkan,” tuturnya.

Di tengah segala tantangan zaman, anak-anak PMR menjadi bukti bahwa kebaikan tidak pernah lekang oleh waktu. Mereka adalah harapan baru, garda terdepan kemanusiaan, sekaligus pengingat bahwa sekecil apa pun kepedulian yang kita lakukan, bisa menjadi cahaya di saat gelap bagi orang lain.