Wah, Padi Biosalin Tumbuh dengan Baik di Lahan Payau Bekas Rob Semarang
Viva Semarang – Dinas Pertanian Kota Semarang sukses menanam benih padi varietas bio salin di sawah payau yang terdampak air rob atau laut pasang.
Padi varietas Biosalin ini adalah hasil riset Badan Riset Inovasi Nasional atau BRIN. Benih telah ditebar oleh Wali Kota Semarang di sawah payau Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Tugu, Kota Semarang.
Kini setelah 21 hari ditebar, benih telah tumbuh dan siap pindah tanam ke lahan yang lebih luas.
"Alhamdulillah padi Biosalin yang ditanam Pemkot Semarang bekerjasama dengan BRIN sudah siap pindah tanam," kata Hernowo Budi Luhur, Plt. Kepala Dinas Pertanian Kota Semarang, Rabu (31/7/24).
Penanaman padi varietas Biosalin di lahan tidur akibat terdampak rob ini, kata Hernowo, diharapkan bisa membantu meningkatkan ketahanan pangan di Kota Semarang.
Ia menambahkan, kota Semarang menjadi pilot project BRIN yang ada di Jawa Tengah. Ada perlakuan khusus dalam penanaman Padi Biosalin ini karena yang ditanam ini memang hasil riset BRIN. Termasuk pemupukan juga menggunakan formula khusus.
"Sejak awal telah didatangkan ahli dari Kementerian Pertanian dan peneliti yang membuat pupuknya," ungkapnya.
Padi Biosalin yang ditebar tersebut ada dua jenis, yakni Biosalin 1 ditebar 5 kg, dan Biosalin 2 juga 5 kg.
Benih 5kg bisa ditanam di sawah payau seluas 2.500 meter persegi atau seperempat hektar. Di lokasi ini ada l demplot 5000 meter persegi yang dua-duanya akan ditanam disana.
Padi Biosalin butuh waktu tanam sekitar 100 hari sampaibbisa dipanen.
"Hasil panen nanti akan dijadikan benih supaya bisa dikembangkan di wilayah lain, dab Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSB) akan mensertifikat benih hasil padi Biosalin di Kecamatan Tugu ini," ungkap Hernowo.
Penanaman benih padi Biosalin ini diharapkan bisa menghasilkan jumlah padi yang berkualitas baik dan banyak.(EF)