Tekan Inflasi, Bank Indonesia dan Pemprov Jateng Kolaborasi Kampanye Cabai Kering dan Bawang Pasta
- TJ Sutrisno
Viva Semarang – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jawa Tengah berkolaborasi dengan Pemprov Jateng melakukan kampanye penggunaan cabai merah kering dan pasar bawang merah. Langkah ini untuk menjaga laju inflasi karena dua komoditas cabai dan bawang merah kerap menjadi penyumbang inflasi.
Kampanye penggunaan cabai kering bawang merah pasta dikemas dalam Aksi ASN Peduli Inflasi bersamaan dengan Peringatan HUT Ke-53 Korpri yang berlangsung di Halaman Gedung Gradhika Bhakti Praja, Jalan Pahlawan Semarang, Minggu (17/11/2024).
Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Provinsi Jateng Sumarno yang mewakili Pj. Gubernur Jateng menjelaskan, Aksi ASN Peduli Inflasi bertujuan untuk lebih mengenalkan cabai kering dan pasta bawang ke ASN agar mereka bisa menjadi contoh.
"Jadi bagaimana masyarakat mau mengonsumsinya karena memang belum banyak yang mengenal. Maka ASN memberi contoh, mengkonsumsi cabai dan bawang yang diawetkan," kata Sekda Sumarno.
Menurutnya, cabai kering dengan cabai segar maupun bawang merah segar dan pasta bawang rasanya sama dengan yang segar. Tapi cabai kering dan bawang pasta lebih awet. Sehingga saat harga kedua komoditas itu tinggi, masyarakat bisa memakainya.
Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng Rahmat Dwisaputra menjelaskan, untuk mempermudah para ASN membeli cabai kering, pihaknya pun memfasilitasi tebus murah Rp1.000 satu bungkus cabai kering dengan menggunakan QRIS.
"Tebus murah ini untuk lebih mengenalkan cabai kering juga menyosialisasikan elektronifikasi transaksi keuangan dengan menggunakan QRIS," kata Rahmat.
Rahmat menegaskan, Bank Indonesia berupaya membantu Pemprov Jateng soal ketersediaan bawang dan cabai dari sisi hulu maupun sisi hilir. Dari sisi hulu, kapasitas petani dan produksi ditingkatkan.
"Jadi ini kan petani tidak setiap bulan panen. Maka untuk menjaga pas masa surplus itu bisa berguna, tidak busuk maka dilakukan hilirisasi berupa cabai kering dan pasta bawang merah. Itu untuk supaya tersedia setiap bulan. Ketika musim tanam, mau cabai masih ada tapi bentuknya tidak segar tapi diawetkan,” kata Rahmat.
Ia menambahkan, masyarakat bisa membiasakan diri mengonsumsi cabai maupun bawang merah yang telah diawetkan dalam bentuk lain baik bentuk pasta maupun kering. Pihaknya juga telah membantu beberapa alat pengolahan produksi yang bila nanti untung maka akan direplikasi di mana-mana.
"Ada kelompok petani yang dibantu alat produksi atau alat pengolahan seperti berasal dari Kabupaten Semarang, Temanggung, Wonosoboi Magelang dan daerah penghasil pangan. Jadi selain mengenal cabai kering yang tebus murah, kampanye QRIS juga dapat,” kata Rahmat.s
Kegiatan Aksi ASN Peduli Inflasi bersamaan dengan Peringatan HUT Korpri tersebut diawali dengan jalan sehat, senam bersama, tebus murah cabai kering, tebus murah sayuran, dan makan nasi goreng gratis, serta pembagian beragam hadiah.
Para peserta juga dapat menikmati contoh olahan nasi goreng yang dibuat menggunakan cabai kering dan pasta bawang secara gratis.(TJ)