Peserta UTBK di Undip Terciduk Bawa Alat Komunikasi Tersembunyi Saat Ujian

Undip Semarang saat melakukan pemeriksaan peserta UTBK.
Sumber :
  • dok/tvOnenews

VIVA Semarang –Pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) dalam rangka Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) 2025 di Universitas Diponegoro Semarang diwarnai upaya kecurangan dari salah satu peserta ujian.

Profil Dr. Agustina Wilujeng Pramestuti, Alumni Undip yang Jadi Wali Kota Semarang

Insiden tersebut terjadi di Fakultas Sains dan Matematika Undip, ketika seorang peserta perempuan terciduk membawa logam saat melewati pemeriksaan dengan metal detector. 

Dugaan awal itu terbukti saat petugas melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Di balik kerudung yang dikenakannya, ditemukan berbagai alat komunikasi tersembunyi. Kamera dan ponsel terpasang rapi di ciput (penutup rambut), sebuah transmitter disembunyikan di kunciran rambut, serta alat bantu dengar berukuran sangat kecil yang terpasang di telinganya.

Pertama, Asosiasi Tenis Profesor Terbentuk di Jawa Tengah

Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Undip, Prof. Heru Susanto, membenarkan kejadian tersebut. Saat ditemui di Rektorat Undip pada Rabu, 30 April 2025.

"Peserta tersebut langsung dilarang melanjutkan ujian dan seluruh peralatan yang ditemukan telah disita oleh panitia untuk kemudian dikirimkan ke panitia pusat," jelas Heru, dikutip dari tvOnenews.

Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Dekat Undip Semarang, Timpa Mobil Livina Sampai Hancur

Ia menambahkan, bahwa data-data peserta memang sesuai, tetapi ia membawa alat-alat yang tidak diperkenankan.

"Selanjutnya, kami serahkan sepenuhnya kepada panitia pusat untuk proses dan sanksi yang berlaku," ujar Prof. Heru.

Pihak universitas, lanjutnya, tidak memiliki kewenangan lebih lanjut dalam hal penjatuhan sanksi, karena semua keputusan ada di tingkat pusat, yakni Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.

Sementara itu, Koordinator Pelaksana Pusat UTBK Undip, Prof. Paramita Prananingtyas, menegaskan bahwa pengawasan terhadap peserta dilakukan secara ketat. Selain menggunakan metal detector, petugas juga melakukan pemeriksaan langsung terhadap tubuh peserta.

Sebanyak 68 ruang ujian yang digunakan telah dilengkapi dengan jumlah metal detector yang sama, sesuai standar pengamanan yang telah ditetapkan.(TJ)