Koperasi Merah Putih Segera Diluncurkan, Pengamat Ekonomi: Mendadak dan Berisiko Gagal
- TJ Sutrisno
Viva Semarang –Pengamat ekonomi dari Bright Institute, Awalil Rizky menyoroti pendirian Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih. Menurutnya, Koperasi Merah Putih beresiko karena lahir tanpa landasan aturan baku yang jelas, sehingga memicu keraguan akan masa depannya.
"Kopdes Merah Putih ini gagasan yang mendadak namun tidak disertai konsep-konsep yang baik. Sehingga tidak jelas SOP-nya, dan menurut saya Kopdes ini makhluk apa juga belum jelas bentuknya. Yang jelas baru ada badan hukumnya," ungkap Awalil di Kedai Qua Mera, kawasan Banyumanik Semarang, pada Selasa (8/7/2025).
Ia mengungkapkan, menjelang jadwal peresmian, Kopdes Merah Putih dinilai masih belum memiliki manajemen risiko yang memadai. Padahal, sebagai sebuah lembaga perkoperasian, perencanaan terhadap potensi kegagalan dalam menjalankan bisnis adalah sebuah keharusan.
"Ini semua harus dibarengi dengan perhitungan risiko yang matang. Ketika koperasi menjalankan bisnisnya, entah itu menyalurkan gas melon, membuka penyimpanan cold storage dan sebagainya, harus dipikirkan risiko ruginya. Tapi Kopdes ini tidak ada manajemen risikonya. Apalagi ada wacana mau dibiayai Bank, dan emerintah juga menawarkan jaminan dari dana desa. Artinya, makin ke sini menunjukkan pendirian Kopdes tidak didasari kajian dan konsep analisis," tegasnya.
Awali menyoroti kecepatan pendirian Kopdes yang terkesan terburu-buru. Kondisi ini, menurut Awalil, sangat rawan menimbulkan kegagalan, baik dalam pembiayaan perbankan maupun penggunaan APBN. Bahkan, ia khawatir ini bisa memicu konflik horizontal di tengah masyarakat.
"Ini barang tidak tepat waktunya, tidak bagus konsepnya. Ini negara kok dibuat main-main," tegas Awalil.
Sebagai informasi, Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih dibentuk berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2025. Koperasi ini segera diluncurkan oleh Kementerian Koperasi pada 12 Juli 2025 mendatang, bertepatan dengan Hari Koperasi Nasional. Rencananya, akan ada 80 ribu Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.