Peringati Hari Anak Nasional, Agustina, Wali kota Semarang Libatkan Anak-anak Bangun Kota Ramah Anak
- Dok
Selain pembangunan infrastruktur fisik, Wamen PPPA menyoroti pentingnya program nasional yang telah diluncurkan oleh Presiden RI seperti, Makan Bergizi Gratis (MBG) di sekolah, Cek Kesehatan Gratis bagi anak-anak, termasuk imunisasi HPV untuk anak perempuan, Sekolah Rakyat, yang memberi kesempatan belajar bagi anak-anak dari keluarga tidak mampu.
“Namun, semua program ini tidak bisa berjalan tanpa kolaborasi dari pemerintah daerah dan masyarakat. Maka, kami butuh kalian, adik-adik, sebagai pelapor dan pelopor di lingkungan masing-masing,” tegasnya.
Ia juga menyinggung pentingnya pendidikan karakter. “Sepintar apa pun seseorang, tanpa budi pekerti dan empati, semuanya akan sia-sia. Gunakan teknologi, tapi jangan diperbudak oleh teknologi. Kendalikan, bukan dikendalikan,” pesannya.
Veronica juga menyoroti masih adanya guru atau tenaga pendidik yang menyepelekan isu perundungan. “Kalau guru saja sudah mendegradasi moral, bagaimana anak-anak akan merasa aman di sekolah,” katanya.
Ia mengajak agar kegiatan ekstrakurikuler dan prestasi non-akademik dapat diakui secara adil dalam sistem pendidikan. “Masa kalau pintar nyanyi tidak dinilai, padahal itu juga bentuk prestasi,” tambahnya.
Kegiatan Konferensi Anak ini menjadi momentum penting bagi Kota Semarang dan Indonesia dalam menjadikan anak-anak sebagai subjek pembangunan, bukan sekadar objek.
“Kalian adalah generasi masa depan, generasi AI, generasi perubahan. Tapi yang membedakan kalian dengan mesin adalah hati dan nurani. Itulah yang harus kalian jaga,” pungkas Wakil Menteri.