Seru, Tradisi Gebyuran Perang Air Sambut Ramadhan di Kampung Bustaman Semarang

Tradisi Gebyuran jelang Ramadhan di Semarang.
Sumber :
  • TJ Sutrisno

Ia menceritakan, tradisi gebyuran sudah berlangsung ratusan tahun. Dulu digelar dengan cara gebyuran biasa di dekat mushola dan di rumah masing-masing. Kemudian sekarang dikemas dengan ramai sebagai simbol kegembiraan dalam menyambut bulan puasa yang sangat ditunggu-tunggu umat muslim.

Melihat Koleksi Al-Qur’an Berusia Ratusan Tahun Di Masjid At-Taqwa

Kegembiraan itu benar-benar terasa di Kampung Bustaman saat perang air. Warga terutama anak-anak dan remaja saling lempar air dalam plastik hingga basah kuyup. Mereka yang berusaha sembunyi, diburu hinggga benar-benar merasakan basah-basahan.

Setelah perang air tuntas, maka warga pun melanjutkan gebyuran dengan mandi di mushola maupun di rumah masing-masing. Mereka kemudian berkumpul di gang dan melanjutkan acara dengan makan bersama dengan lauk gule kambing yang merupakan kuliner khas Kampung Bustaman.(TJ)

Sahur Jangan Makan Gorengan, Berikut Tips Sehat Berpuasa Agar Tetap Bugar Beribadah dan Bekerja