Tercemar Sedang, Kualitas Air Danau Rawa Pening Jadi Perhatian Serius
Semarang – Danau Rawa Pening menjadi salah satu sumber air yang dibutuhkan oleh masyarakat baik di Kabupaten Semarang maupun wilayah lain di Jawa Tengah. Keberadaanya menjadi penting karena menjadi sumber air bagi pertanian, perikanan, hingga kebutuhan air baku bagi masyarakat.
Kepala Divisi Jasa ASA IV Perum Jasa Tirta (PJT) I, Didit Priambodo mengatakan, kualitas air danau Rawa Pening menjadi perhatian serius. Saat ini kualitas di Rawa Pening dari hasil uji lab berstatus tercemar sedang. Parameter alasan kandungan masih menjadi alasan batas aman. Ada senyawa nitrogen dan fosfat cukup tinggi di kandungan air Rawapening.
" Meningkatnya nitrogen dan fosfat menyebabkan populasi enceng gondok tinggi. Nitrogen dan fosfat sendiri muncul karena aktivitas di karambah dan sawah yang menggunakan pupuk dan pakan ikan," jelasnya saat dijumpai di Danau Rawa Pening. Rabu(30/10/2024).
Dikatakan lebih lanjut oleh Didit, upaya pelestarian danau harus dilakukan, salah satunya dengan menebar benih ikan sehingga dapat terbentuk ekosistem air yang lebih baik.
" Sehingga kita gelar kegiatan pelestarian pada waduk Rawa Pening. Ada 50 ribu benih ikan yang kita sebar. Kita ada 14 titik anak sungai yang selalu kita lakukan uji lab terkait kandungan air. Memang status kali ini tercemar sedang,"ungkapnya.
Didit juga mengatakan,musim kemarau juga berpengaruh pada elevansi yang menurun. Saat ini posisi elevansi Rawa Pening ada di 460,60. Pengaruhnya pun pada perluasan genangan dan debit yang menyuplai dihilirnya. Dikatakan Didit ini sudah menjadi rencana tata operasi waduk sesuai pow di Kementerian PUPR.
" Terakhir elevansi ada diangka 460,60 dan pasti berpengaruh debitnya tapi masih tercukupi. Sehingga saat ini yang kita perlukan memang komunikasi dengan masyarakat untuk terus melakukan pelestarian,"imbuhnya.
Sementara itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Semarang Heru Purwantoro membenarkan populasi enceng gondok di Rawa Pening masih tinggi. Namun diimbangi dengan menjamurnya pengrajin bengok craft dari enceng gondok. Ia juga mengatakan saat ini Kementerian PUPR masih melakukan lokalisir pada enceng gondok sehingga lebih terlihat bersih.
" Wantannas ini melokalisasi enceng gondok dirapikan dan ditumpuk disana seperti pulau itu. Tapi tumpukan enceng gondok yang sudah dicabut ternyata bisa memunculkan gas metan sehingga bisa meracuni ikan yang berakibat mati pada ikan keluhan ini dari para relawan peduli perikanan,"timpalnya.
Heru juga mengatakan nantikan akan dilakukan zonasi pada enceng gondok sehingga lebih tertata dan rapi. Terutama lebih enak dinikmati oleh para wisatawan yang datang.