Giliran Pekalongan Panen Padi di Lahan Rob Air Laut, Hasilnya 7,1 Ton per Hektar
- PPID Kementan
Viva Semarang, Pekalongan – Setelah Kota Semarang, kini giliran Kota Pekalongan juga sukses panen padi BioSalin yang ditanam di lahan terdampak rob air laut. Hasil padi varietas BioSalin yang ditanam di lahan air payau itu bisa menghasilkan padi hingga 7,1 ton per hektar.
Balai Besar Pengujian Standar Instrumen Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian (BBPSI Biogen) Kementerian Pertanian (Kementan) menyebutkan dibutuhkan varietas unggul baru untuk menanam padi di lahan bekas terdampak rob atau payau, agar bisa meningkatkan hasil panen yang maksimal.
Kepala BBPSI Biogen Kementan Arif Surahman mengatakan, salah satu permasalahan lahan sawah payau di pesisir pantai ini adalah kondisi salinitas yang tinggi baik sumber airnya maupun tanah hasil dari intrusi air laut.
"Oleh karena itu, perlu diupayakan mendapatkan padi dengan varietas unggul baru yang tahan terhadap salinitas tinggi, yakni menggunakan padi varietas BioSalin," kata Arif di sela panen padi BioSalin di Kelurahan Krapyak Kota Pekalongan, Jawa Tengah, Kamis (14/11/24), dikutip dari Antara.
Menurut Arif, resiko penanaman padi di lahan payau antara lain, tanaman akan terjadi keracunan ion, dengan jumlah anakannya berkurang dan menyebabkan produktivitas akan menurun.
"Namun untuk di Kota Pekalongan, dengan varietas baru ini mampu menghasilkan panen padi hingga 7,1 ton per hektar, ini sudah cukup luar biasa," katanya.
Arif Surahman mengatakan uji coba penanaman padi varietas BioSalin ini sudah dilakukan di sejumlah wilayah Pantura seperti Kota Pekalongan, Banten, Bekasi, bahkan hingga Merauke.