Alih Fungsi Lahan Disinyalir Jadi Penyebab Banjir dan Longsor di Jawa Tengah

Nana Sudjana cek lokasi longsor di Pekalongan.
Sumber :

Viva Semarang – Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana mengatakan alih fungsi lahan di beberapa tempat menjadi salah satu faktor terjadinya bencana alam seperti banjir dan tanah longsor.

Pembangunan Bendungan Jragung Sudah 85 Persen, Bisa atasi Banjir Demak-Grobogan

Hal itu disampaikan Nana saat meninjau lokasi bencana tanah longsor di Desa Kasimpar, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Rabu, 22 Januari 2025.

 

Pesona Banyumas: Daerah Favorit Wisatawan di Jawa Tengah Versi BPS, Ini Tempat Wisatanya

Nana mencontohkan, peristiwa banjir di Kabupaten Brebes juga disebabkan adanya alih fungsi lahan di wilayah hulu atau perbukitan. Dari lahan hutan menjadi kebun.

 

Habis Libur Panjang Sekolah, 6 Ribu Siswa Sudah Bisa Belajar di Sekolah Rakyat Gratis

"Beberapa tempat iya, di sini (Pekalongan) juga begitu. Ada beberapa lokasi yang memang penyebabnya memang alih fungsi lahan," kata Nana Sudjana.

 

Terkait alih fungsi lahan itu, Pemprov Jateng terus berupaya untuk melakukan antisipasi. Salah Satunya dengan penanaman pohon yang mampu menyerap dan menahan air.

 

Selain itu, Nana juga mendorong untuk adanya edukasi kepada masyarakat agar sadar dengan lingkungan dan menjauhi wilayah rawan bencana alam. Misalnya masih ada masyarakat yang memilih tinggal di lereng-lereng perbukitan serta tempat rawan bencana lainnya.

 

Bupati Pekalongan, Fadia Arafiq mengatakan, bencana banjir dan tanah longsor di Kabupaten Pekalongan memang berdampak cukup parah, terutama di Desa Kasimpar, Kecamatan Petungkriyono yang mengakibatkan puluhan orang meninggal dunia dan beberapa orang masih dalam pencarian.

 

"Banjir dan longsor di Kabupaten Pekalongan berdampak pada kurang lebih 11 kecamatan. Penanganan sudah dilakukan oleh tim gabungan," katanya.(EF)