Operasi SAR Longsor Pekalongan Ditutup, 1 Korban Akan Terus Dicari

Kepala Basarnas Semarang resmi umumkan penutup operasi SAR.
Sumber :

Viva Semarang – Operasi SAR pencarian terhadap korban banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi di desa Kasimpar, Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten  Pekalongan resmi dihentikan.

Wisatawan Tewas Saat Berenang Pulau Mandalika Jepara

Peristiwa longsor terjadi pada Senin, 20 Januari 2025. Sedangkan operasi SAR telah berlangsung  selama sepekan. Sudah  ada 25 korban yang ditemukan, tapi masih ada 1 yang belum ditemukan.

 

Mencekam, Seorang Kakek Terjebak Pusaran Enceng Gondok Rawapening

Kepala Kantor Basarnas Semarang, Budiono selaku SAR Mission Coordinator (SMC) didampingi oleh Dandim 0710 Pekalongan, Letkol Inf Rizky Aditya selaku Incident Command (IC) Tanggap darurat menyampaikan secara resmi penutupan operasi  SAR.

 

Pria Tunanetra Tewas Tenggelam di Sungai Comal Pemalang

Budiono mengatakan bahwa sesuai dengan prosedur bahwa pelaksanaan operasi SAR banjir bandang dan tanah longsor di Petungkriyono berlangsung selama 7 hari atau bisa lebih cepat apabila korban sudah ditemukan semuanya.

 

"Hingga Sabtu kkemarin seluruh korban longsor sudah bisa dievakuasi dan diidentifikasi oleh tim SAR gabungan sesuai dengan laporan kehilangan yang masuk. Sedangkan satu korban atas nama Teguh Imanto, warga Kayupuring, ternyata bukan korban dari kejadian tanah longsor di desa Kasimpar melainkan korban kejadian terseret arus sungai Welo yang meluap diatas jembatan Sepingit atau Tinalum dimana saat meluap itu korban melintas dan terseret arus," jelas Budiono.

 

Ia menambahkan bahwa pihaknya sebenarnya sudah melakukan pencarian di sungai Welo, dari bawah kafe Allo hingga ke objek wisata Black Canyon yang berada tak jauh setelah jembatan Sepingit. Pencarian  dilakukan sejak Rabu karena sudah ada dua korban longsor yang ditemukan di lokasi sungai tersebut.

 

"Kami mengevakuasi 2 jenazah dari dekat jembatan Sepingit atas laporan warga. Kemudian kami mengirim satu SRU untuk penyisiran disana siapa tau bisa menemukan korban lagi, namun hingga jumat tidak ada lagi tanda-tanda keberadaan korban longsor," kata Budiono.

 

Dengan ditemukannya seluruh korban longsor di desa Kasimpar maka sudah selesai pelaksanaan operasi SAR. Namun, untuk korban terakhir tetap akan dilakukan pemantauan dan apabila korban bisa ditemukan, maka Basarnas siap untuk melakukan evakuasi.

 

Pihak keluarga korban atas nama Teguh Imanto juga menyatakan pihaknya mengikhlaskan atas apa yang terjadi terhadap anggota keluarganya.

 

"Istri saudara Teguh menyatakan kepada kami bahwa keluarga telah ikhlas dan tidak keberatan apabila operasi pencarian dihentikan. Namun kami dari Basarnas akan terus melakukan pemantauan dan melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait apabila ada informasi penemuan kami siap mengevakuasinya sesuai dengan permintaan keluarga," jelas Budiono.(EF)