Menara Masjid Roboh Diterjang Angin Kencang, BPBD Catat Ada 13 Kejadian Bencana Lainnya
Semarang – Sebuah menara Masjid Al-Mabrur Ungaran, Kabupaten Semarang roboh setelah diterjang angin kencang pada Kamis(30/1/2025) pagi sekira pukul 05.00 Wib. Robohnya menara yang berfungsi sebagai penghias masjid tersebut mengakibatkan bocornya atap karena beberapa bagian genting tampak berlobang tertimpa menara.
Abdul Kholiq Rifa'i, Wakil Ketua Takmir Masjid Al Mabrur, mengatakan peristiwa robohnya masjid terjadi sekitar pukul 05.00 WIB. Penyangga menara tersebut diperkirakan tidak kuat untuk menahan hembusan angin yang sangat kencang.
" Menara itu sebenarnya merupakan hiasan untuk memperindah masjid, sedangkan penangkal petirnya
hanya ada satu di tengah,' ujarnya saat dijumpai pada Kamis(30/1/2025).
Robohnya menara membawa senumlah dampak pada bangunan masjid, seperti atap yang berlobang sehingga mengakibatkan air hujan masuk melalui atap.
Akibat dari kejadian ini, beberapa langkah penanganan jangka pendek dilakukan agar robohnya menara tidak membahayakan bagi masyarakat.
" Kami bersama BPBD segera menurunkan menara yang roboh dan akan menangani kerusakan pada atap agar kebocoran tidak menyebar. Langkah berikutnya, segera akan dilakukan rapat koordinasi dengan Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (PHI) Kabupaten Semarang, takmir, dan Pemerintah Kabupaten Semarang. Tujuannya untuk mengevaluasi kondisi bangunan masjid secara menyeluruh dan mencari solusi jangka panjang," imbuhnya.
Sementara itu kepala BPBD Kabupaten Semarang Alexander Gunawan mengatakan, bahwa akibat angin kencang yang terjadi dalam 2 hari mengakibatkan 9 peristiwa pada Rabu malam dan 4 lainnya pada Kamis pagi.
" Angin bertiup lumayan kencang kami prepare mulai dari wilayah Ungaran sampai dengan Kecamatan Kaliwungu kejadian tadi malam ada beberapa titik. Sementara pagi ini ada kejadian 4 kejadian atap rumah warga yang rusak dan salah satunya robohnya menara masjid Al Mabrur. Untuk pengamanan kita turunkan dulu menaranya lalu atap yang lobang kita tutup sementara dengan terpal," terang Alex.
Dikatakan lebih lanjut oleh Alex, wilayah Kabulaten Semarang untuk sampai dengan Akhir Januari dimungkinkan masih terdapat cuaca ekstrem. Dan puncak musim penghujan ada di bulan Februari .
" kami harap masyarakat harus waspada tidak perlu khawatir tetapi tingkatkan kewaspadaan ketika ada terjadi sesuatu silahkan berkomunikasi dengan aparat terkait baik TNI maupun Polri atau ke BPBD sehingga bisa tertangani. Jadi kami bersama TNI Polri sudah bersinergi untuk melaksanakan tugas pengamanan di wilayah kabupaten Semarang," tutup Alex