Minimalisir Penyaluran Pekerja Migran Ilegal, Ahmad Luthfi Tingkatkan Koordinasi Instansi Terkait

Gubernur Jateng terima kunjungan Menteri PPMI.
Sumber :
  • Istimewa

Viva Semarang – Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi memberikan perhatian khusus kepada para pekerja migran asal Jawa Tengah. 

Atasi Masalah Sampah, Ahmad Luthfi Inisiasi Pembangunan Zonasi TPST Regional

Ia akan melakukan koordinasi secara intens dengan instansi terkait untuk meminimalisir penyaluran pekerja migran ilegal.

"Kita harus jemput bola. Jangan ada kasus kemudian baru kita turun. Mulai rekrutmen sudah mulai melibatkan kepala desa, minta pernyataan kepala desa, sampai tataran atas. Kemudian tempatnya," kata Ahmad Luthfi usai menerima kunjungan Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia Abdul Kadir Karding di kantornya, Selasa 15 April 2025.

Pantai Mliwis Kebumen Jadi Obyek Wisata Bertiket Paling Banyak Dikunjungo Selama Lebaran, Semarang Masuk Nggak?

Luthfi menyampaikan, Pemprov Jateng dan Pemerintah Kabupaten/Kota tidak bisa berjalan sendiri dalam mengurusi pekerja migran, perlu menggandeng dan melibatkan instansi lintas sektoral, termasuk penegak hukum seperti Polda dan Kantor Keimigrasian.

Dikatakan dia, kolaborasi dengan instansi terkait ini untuk mengantisipasi adanya pungutan liar, pemalsuan, penipuan, dan pemberangkatan ilegal yang ke depan justru akan merugikan pekerja migran.

Halal Bihalal Jadi Momen Taj Yasin Serap Aspirasi Nelayan Rembang

"Secara komprehensif mereka harus siap. Tidak ada penipuan dan lain sebagainya," jelasnya.

Berdasarkan data tahun 2024, penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Jawa Tengah mencapai 66.611 orang. Pada 2025, terhitung sampai bulan Maret, sudah ada penempatan sebanyak 14.361 orang. Mereka berasal dari berbagai daerah di Jawa Tengah dengan tujuan penempatan di enam negara meliputi Hongkong, Taiwan, Malaysia, Korea Selatan, Jepang, dan Singapura. Juga ada beberapa negara lainnya, salah satunya adalah Jerman.

Halaman Selanjutnya
img_title