Ricuh Antre Beras Murah Bulog Rp 10.900 di Tegal, dari Asal Terobos Hingga Cekcok

Beras murah SPHP Bulog.
Sumber :
  • TJ Sutrisno

Viva Semarang – Kericuhan terjadi di tengah antrean beras warga dalam operasi pasar beras murah SPHP Bulog di Pasar Kejambon Kota Tegal Jawa Tengah, pada Selasa (20/2/24). Operasi pasar tersebut dilaksanakan untuk mengintervensi harga beras lokal dan premium yang semakin mahal di pasaran.

Siap-siap, Pemprov Jateng Bakal Gelontor Pasar Murah Untuk Tekan Kenaikan Harga Beras

Informasi terbaru, pekan ini saja harga beras di pasaran sudah menembus di angka Rp 17 ribu per kilogram. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan bahkan mengakui kenaikan harga beras terus bergerak, yang disebabkan masa panen yang bergeser dari Januari-Maret ke Maret-Mei sebagai dampak El Nino.

Langkah intervensi pasar pun dilakukan pemerintah dengan menggelontorkan beras SPHP Bulog dengan harga murah. Beras ini dipasok lewat pasar tradisional, serta melalui kegiatan operasi pasar.

Kemendag RI Fokus Dorong Ekspansi Perdagangan menuju pertumbuhan ekonomi yang inklusif Berkelanjutan

Melansir dari tvonenews, operasi pasar beras murah tak pelak diserbu warga. Seperti di sebuah toko sembako di Pasar Kejambon Tegal. Warga rela antre panjang untuk mendapatkan beras murah Bulog seharga Rp 54.500 per pak berisi 5 kilogram beras.

Awalnya antre berjalan biasa aja, warga tertib urut dalam antrean, meski toko masih tutup. Tapi suasana berubah saat pedagang membuka toko. Pengantre mulai berdesakan.

Alhamdulillah, Pasar di Semarang Banjir Beras SPHP Seharga Rp 10.900 per Kilogram, Cek Lokasinya

Kemudian ada salah satu orang yang mengaku pedagang pasar berupaya menerobos ke depan. Sontak suasana ricuh karena timbul cekcok akibat ulah terobos tadi. Suasana panas ini membuat pemilik toko kalang kabut dan kawatir, sehingga ia kembali menutup tokonya.

penerobos yang mengaku pedagang pasar berdalih bahwa operasi pasar beras Bulog diprioritaskan untuk pedagang pasar.

"Saya orang pasar, katanya beras yang dijual untuk orang pasar bukan untuk orang umum," katanya.

Sementara warga yang sudah lama antre tak terima alasan itu.

"Mentang-mentang orang pasar minta dilayani lebih dulu. Saya kasihan sama warga lainnya yang sudah mengantre lama sejak pagi sebelum toko dibuka," kata Umi (58) warga yang mengantre.

Suasana tegang kemudian mereda setelah pedagang sembako kembali membuka dengan catatan semua tertib. Menurutnya, pedagang memang mendapatkan jatah 40 kupon, tapi untuk menebusnya tetap harus antre.

"Ini cuman antrian biasa. Memang pedagang pasar dapat jatah 40 kupon. Tapi meski demikian harus tetap ikut antrian dengan warga lainnya yang mengantri," jelasnya.(TJ)