Wuiiiih, Kota Semarang Sudah Kembangbiakan Sapi Wagyu Ala Jepang

Peternakan sapi wagyu ala Jepang di Gunungpati Semarang.
Sumber :
  • TJ Sutrisno/dok

Viva Semarang – Kota Semarang kini ada peternakan terpadu yang mengembangbiakkan sapi wagyu. Sistem pengembangbiakan ini sangat terkenal dari Jepang, yang menghasilkan daging premium.

Semarang Raih Dua Penghargaan Daerah Tertib Ukur dan Pasar Tertib Ukur dari Kemendag

Peternakan sapi wagyu bernama Jatirejo Farm ini berada Kelurahan Jatirejo, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang.

"Di Jatirejo Farm ada peternakan sapi perah untuk susu, dan penggemukan untuk diambil daging. Yang istimewanya di sini sedang dikembangkan sapi wagyu," jelas Wali Kota Semarang Hevearita mengunjungi Jatirejo Farm, Rabu (16/10/24).

Mbak Ita Luncurkan "Petruk Semar" untuk Pasarkan Hasil Panen Petani

Para peternak sapi Jatirejo Farm ini bekerja sama dengan Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) dalam mengembangbiakkan sapi wagyu dan punya potensi yang luar biasa.

"Dari BRIN nanti akan bantu mengembangbiakkan untuk pengambilan semen beku atau spermanya, sehingga nanti bisa dipakai untuk pengembangbiakan di kota Semarang dan wilayah lainnya," ungkap Mbak Ita, sapaan akrab Wali Kota Semarang.

Yuk Serbu, Ada Bursa Bibit Tanaman Unggul di Semarang Agro Expo 2024

Mbak Ita menyebut, Jatirejo Farm merupakan peternakan terpadu, di mana mulai dari kotoran ternak bisa diubah menjadi biogas dan pupuk. Bahkan, pakan sapinya juga merupakan hasil budidaya rumput yang diberi nama Rumput Pak Cong.

"Makanan sapi juga dari rumput di sini yang dibudidayakan. Rumput ini bernama rumput pak Cong yang memiliki protein lebih tinggi. Di sini juga dibuat pakan ternak menggunakan choper yang memakai tenaga surya. Jadi segala pemenuhan kebutuhan dari dalam Jatirejo Farm sendiri," jelasnya.

Di Jatirejo Farm, lanjutnya, peternakan sapi mulai dari pembiakan, persemaian, termasuk inseminasi dilakukan.

"Pemeliharaan sapi dimulai dari umur 1-4 bulan, kemudian di atas 4 bulan, hingga yang mulai menghasilkan susu, penggemukan, semua terintegrasi," tambahnya.

Ia berharap, para peternak lainnya bisa mencontoh Jatirejo Farm yang bisa mengembangkan potensi yang dimiliki.

"BRIN dan BRIDA, Pemkot Semarang serta para peternak sangat luar biasa bergerak untuk tujuan kedaulatan pangan," jelasnya.

Menurut Mbak Ita, kerja sama dan sinergi telah menciptakan banyak inovasi. Seperti, padi Biosalin yang ditanam di wilayah pesisir dengan air payau yang bisa dikembangkan oleh BRIN dan diimplementasikan di Kota Semarang.

Kemudian ada budidaya bawang merah, padi genja, dan kini pengembangbiakan peternakan sapi wagyu di Jatirejo Farm.

"Kami berharap ini bisa memberikan manfaat yang sangat luar biasa kepada masyarakat khususnya peternak di Kota Semarang, dan harapannya Kota Semarang bisa mandiri daging," jelasnya lagi.

Daging wagyu saat ini sangat dibutuhkan untuk restoran, cafe dan rumah makan dan hotel. Sehingga diharapkan kebutuhan daging wagyu bisa terpenuhi dari kota Semarang.(TJ)