Ratusan Kepala Sekolah LP Maarif Dukung Komitmen Yoyok-Joss Berikan Akses Pendidikan Gratis
Viva Semarang – Ratusan kepala sekolah di bawah naungan Lembaga Pendidikan Maarif Kota Semarang mendukung program pasangan calon wali kota dan wakil wali kota nomor urut 2, Yoyok Sukawi-Joko Santoso (Yoyok-Joss) mewujudkan akses pendidikan gratis bagi siswa dan kesejahteraan guru swasta.
Hal itu diungkapkan dalam sebuah kegiatan di Hotel Siliwangi, Kota Semarang, Selasa (29/10/2024). Acara itu dihadiri oleh 120 kepala sekolah MI, MTs, dan MA.
"Siswa gratis ini benar harus diwujudkan bukan sekolah gratis. Jadi siswa bisa memilih sekolah di mana saja. Termasuk kesejahteraan guru dan tenaga kependidian swasta ini juga diwujudkan," kata Zamroni, satu di antara kepala sekolah yang mengikuti kegiatan tersebut.
Zamroni juga menyampaikan keberatannya untuk membayar pajak yang harus dikeluarkan oleh lembaga pendidikan makin tahun makin tinggi. Dia berharap ada keringanan ketika Yoyok-Joss memimpin Kota Semarang lima tahun ke depan.
"Kami tiap tahun memang membayar pajak, tetapi nominalnya itu sangat besar. Belum lagi kami sekolah kecil yang siswanya tidak menentu. Pajak sekolah swasta Rp 34 juta per tahun," katanya.
Diskusi itu berjalan gayeng dengan respons yang diberikan oleh Yoyok Sukawi maupun Joko Santoso. Para kepala sekolah yang hadir pun optimistis program yang diusung Yoyok-Joss berpihak kepada masyarakat.
"Memang pemikiran ini harus segera diwujudkan untuk anak bersekolah. Seperti wajib belajar 9 tahun, kalau tidak bisa sekolah ini menjadi tanggung jawab pemerintah. Urusan pendidikan adalah nomor pertama menjadi skala prioritas," kata Yoyok Sukawi.
Dia menyampaikan bahwa akses pendidikan gratis akan menyasar pada siswa-siswi warga Kota Semarang. Misalnya, Program Indonesia Pintar (PIP) yang sebelumnya berasal dari dana pemerintah pusat, itu akan diterapkan dan diadopsi menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Semarang.
"Beasiswa PIP yang kami bawa dari Kemendikbud, nanti PIP akan dari APBD Kota Semarang bisa MI, MTs, dan MA. Termasuk akan meningkatkan kualitas guru dan pendidik baik negeri maupun swasta, termasuk kesejahteraan adalah konsen kami," kata CEO PSIS tersebut.
Begitu pula diungkapkan oleh Joko Santoso, bahwa dia bersama Yoyok Sukawi fokus dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM). Di samping itu juga ada pembangunan infrastruktur sebagai penunjangnya.
"Insya-Allah ketika program terlaksana akan tercipta pemuda yang tangguh-tangguh. Kami membangun bukan infrastruktur dulu, tetapi fondasi kami mulai pendidikan, kesehatan, dan akhlak," katanya.
Termasuk menyinggung akhlak, Joko menyatakan komitmennya untuk segera mengesankan peraturan daerah (perda) pesantren di Kota Semarang. Pasalnya, dia menyebut pesantren menjadi dasar pembinaan akhlak dan karakter.
"Perda Pesantren ini menjadi komitmen kami. Nanti ada dana abadi pesantren, ketika santri dan santriwati akan dibantu, ini untuk pengembangan perekonomian," kata mantan Anggota DPRD Kota Semarang tersebut.(EF)