Pemkot Semarang Peringati Hardiknas di Sam Poo Kong, Komitmen Wujudkan Pendidikan Berkeadilan

Peringatan Jardiknas Kota Semarang di Sam Poo Kong.
Sumber :
  • Dok

Viva Semarang – Pemerintah Kota atau Pemkot Semarang melalui Dinas Pendidikan menggelar peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tingkat Kota Semarang Tahun 2025 Senin (5/5) sore di kawasan wisata budaya Sam Poo Kong.

Agustina, Wali kota Semarang Paparkan Pola Pembangunan Tematik Lima Tahunan

Agustina, Wali Kota Semarang, yang diwakili oleh Wakil Wali Kota, Iswar Aminuddin menyampaikan apresiasi kepada para pendidik, tenaga kependidikan, dan seluruh elemen masyarakat yang terus berkontribusi dalam mewujudkan pendidikan inklusif dan berkeadilan.

Dalam sambutannya, Iswar menekankan pentingnya momen Hardiknas untuk kembali meneladani semangat Ki Hajar Dewantara. “Pendidikan adalah akar dari kemajuan, dan semangat pengabdian para guru adalah batang utama yang menopang peradaban,” ujarnya.

Berlangsung Meriah, Semarang Night Carnival Hibur dan Pukau Masyarakat

Ia juga menyebut bahwa teknologi ibarat samudra luas yang menggoda dan mengguncang, tetapi pendidikan harus tetap berpijak pada karakter, nilai, dan semangat gotong royong.

Rangkaian acara peringatan Hardiknas tahun ini menghadirkan berbagai pertunjukan dan peluncuran program strategis. Di antaranya Lomba Band SMP se-derajat, penampilan Barongsai, peluncuran Tari Semarang, serta penampilan lagu “Semarang Mendidik” oleh pencipta dan penyanyi aslinya.

Puncak Perayaan HUT ke-478 Kota Semarang, Ribuan Warga Nikmati Soto Vaganza dan SNC

Pada kesempatan tersebut, juga dilaksanakan deklarasi CSR Peduli Gerbang Harapan (Gerakan Bersama Orang Tua Asuh Membangun Masa Depan), serta peluncuran Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) Tahun 2025.

“SPMB tahun ini kami rancang dengan lebih selektif, terutama pada jalur zonasi, agar pemerataan akses pendidikan bisa lebih optimal,” terang Iswar.

Program prioritas pendidikan berkeadilan juga terus diperkuat oleh Pemerintah Kota Semarang. Tahun ini, ditargetkan sebanyak 8.220 siswa dari keluarga tidak mampu akan menerima beasiswa.

Selain itu, upaya penyelesaian ijazah yang tertahan di ratusan sekolah swasta terus dikebut, termasuk pemberian Kartu Bus Gratis bagi pelajar dan mahasiswa ber-KTP Semarang sebagai bentuk dukungan mobilitas pendidikan yang merata.

Sejalan dengan semangat tersebut, Dinas Pendidikan juga memperkenalkan program literasi digital bertajuk “Disdik Berkarya”.

Inisiatif ini merupakan hasil kolaborasi antara Tim Cyber AI, Tanoto Foundation, dan guru-guru Semarang, yang telah menghasilkan 44 cerita anak berbasis kearifan lokal. Cerita-cerita ini disajikan dalam format perpustakaan digital sebagai media pembentuk karakter yang menarik dan mudah diakses oleh generasi muda.

“Lewat tari, lagu, literasi digital, dan sistem pendidikan yang semakin tertata, kami ingin menumbuhkan ekosistem pendidikan yang kuat, merata, dan penuh semangat inovasi,” ungkap Iswar.

Ia juga mengapresiasi peran CSR di bidang pendidikan yang kian aktif dan berdampak, terutama dalam mendukung anak-anak dari latar belakang keluarga kurang mampu.

Peringatan Hardiknas ini menjadi pengingat bahwa kemajuan pendidikan bukanlah kerja satu pihak saja. “Melalui semangat gotong royong, Kota Semarang siap mencetak generasi tangguh, berkarakter, dan mampu bersaing di masa depan,” pungkas Iswar.(TJ)