Semarang Bersih Sukses Membentuk 1.074 Bank Sampah Partisipasi Warga
- Dok
Viva Semarang – Wali Kota Semarang, Agustina, dan Wakil Wali Kota, Iswar Aminuddin, fokus pada program "Semarang Bersih" sebagai bagian dari lima prioritas pembangunan. Program ini mengatasi tantangan 850 ton sampah harian di TPA Jatibarang dengan pengelolaan komprehensif dari hulu ke hilir.
Dalam 100 hari kerja, program ini mencatat partisipasi 48% rumah tangga (278.006) dalam pemilahan sampah, pembentukan 1.074 unit bank sampah, keterlibatan 35.411 SDM, penambahan infrastruktur persampahan, dan pengelolaan 221.299 ton sampah, dan menghasilkan dampak ekonomi sirkular Rp. 570.233.661. Muncul pula inovasi pengelolaan sampah di tingkat masyarakat.
Agustina mengapresiasi partisipasi aktif masyarakat dan optimis terhadap komitmen bersama mewujudkan Semarang yang lebih bersih dan berkelanjutan.
"Kalau di hulu-nya kita tinggal push saja. Ini sudah ada 48 rumah yang terintervensi. Kalau ini ditambahkan sumber daya yang mengolah, apalagi sudah ketahuan ini ada nilai ekonominya itu bisa kita tingkatkan. Di hulu ini di tataran kecamatan, kelurahan dan masyarakat yang nge-push,” jelas Agustina.
Di tingkat hulu, Pemkot mendorong kesadaran dan partisipasi masyarakat melalui Gerakan Pilah Sampah, budidaya maggot, komposting, ecoenzym, ecobrick, tabungan sampah, biopori, pyrolisis, tukar sampah dengan sembako, Gerakan Semarang Wegah Nyampah, dan lomba kebersihan.
Di tingkat hilir, fokus pada pembenahan infrastruktur dan sistem, termasuk pengangkutan cerdas, pengadaan dan pemeliharaan sarana, rehabilitasi TPA Jatibarang, dan persiapan PSEL. Pemkot menyadari kendala armada pengangkut sampah yang terbatas dan berencana menambah serta memperbaiki truk, termasuk menjajaki kerjasama dengan koperasi.(TJ)