FH Unissula Menggelar Konferensi Internasional yang Diikuti 13 Pakar Lintas Benua

FH Unissula menggelar Konferensi Internasional lintas benua.
Sumber :
  • Dok

Viva Semarang – Fakultas Hukum (FH) Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang menyelenggarakan Konferensi Internasional dan Call for Papers pada Rabu, 18 Juni 2025. Acara tersebut bertajuk "Climate Change, Biodiversity, and Law: Addressing the Global Environmental Crisis, Human Rights, and Resource Management for Development Sustainability". Sebanyak 13 pakar hukum dari 13 negara dan lima benua menghadiri konferensi ini.

Program Lansia Sumringah, 160 Warga Lanjut Usia Terima Santunan Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung Semarang

Rektor Unissula, Prof. Dr. Gunarto, S.H., M.Hum., menyampaikan apresiasi atas kolaborasi lintas negara dan disiplin ilmu dalam merespons tantangan global. Ia menekankan bahwa krisis iklim adalah kenyataan mendesak yang berdampak multidimensional.

Sebagai institusi pendidikan berbasis nilai Islam, Unissula memandang perlindungan lingkungan sebagai bagian dari tanggung jawab moral dan spiritual, dengan nilai-nilai seperti khalīfah fil ardh menjadi pijakan penting.

Unissula Wisuda 1814 Lulusannya, Termasuk Buya Yahya yang Raih Sarjana Psikologi

"Krisis iklim juga berdampak pada pemenuhan hak dasar masyarakat, khususnya kelompok rentan, sehingga menuntut integrasi keadilan lingkungan ke dalam sistem hukum dan kebijakan publik," jelas Prof. Gunarto.

Ia menyambut baik konferensi ini sebagai wadah pertukaran pengetahuan dan inisiasi kerja sama strategis. Unissula membuka ruang kolaborasi di bidang hukum lingkungan, hak asasi manusia (HAM), tata kelola sumber daya, serta integrasi nilai Islam dalam pembangunan berkelanjutan.

Dua Mahasiswa Unissula Tenggelam di Danau Buatan Saat Adu Berenang

Sementara itu, Dekan FH Unissula, Dr. Jawade Hafidz, S.H., M.H., menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan membahas isu-isu krusial terkait perubahan iklim, keanekaragaman hayati, serta dampaknya terhadap hukum, hak asasi manusia, dan pengelolaan sumber daya untuk pembangunan berkelanjutan.

"Masukan dari para pakar diharapkan menjadi rekomendasi kebijakan bagi pemerintah dan lembaga tinggi negara, seperti Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI)," ujarnya.

Rektor Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir, Prof. Salamah Daud, turut memaparkan pandangannya mengenai isu lingkungan dari perspektif ilmu pengetahuan dan agama, khususnya Al-Qur'an.

Konferensi ini juga menjadi momentum penandatanganan Memorandum Saling Pengertian (MoU) antara Rektor Unissula dan Rektor Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir. Selain itu, dilaksanakan pula penandatanganan Memorandum Kesepahaman (MoA) antara Dekan FH Unissula dan Dekan Faculty of Sharia Applied Science Private University Jordan. Call for Papers dalam acara ini menerima 263 artikel, baik dari dalam maupun luar negeri.

Beberapa pembicara internasional terkemuka yang hadir antara lain, Dr. Nina Indrawati, S.H., M.Hum mewakili Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia, Prof. Henning Glaser dari CP Jerman, Prof. Dr. Atta Abdel Aaty El-Sonbaty dari Fakultas Syari'ah dan Hukum Universitas Al-Azhar, serta Prof. Tajudden Sanni dari Villa College, Male, Universitas Maladewa, Inggris.

Kemudian ada Prof. Sanne Akerboom dari Universitas Utrecht, Belanda, Prof. Vu Cong Giao dari Universitas Nasional Hanoi, Prof. Gerrit Hendrik Addink dari Universitas Utrecht, Belanda, Prof. Simon Butt dari Universitas Sydney, Australia, dan Prof. Heemoon Jo Universitas Hankuk, Korea Selatan.

Selain itu, hadir pula Prof. Christopher J. Johnstone dari Universitas Minnesota, Amerika Serikat, dan Dr. Arida Turymshayeva dari Mukhtar Auezov South Kazakhstan University, Shymkent, Kazakhstan, 

Turut hadir dalam acara ini Pembina Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung (YBWSA), Drs. H. Azhar Combo, dan Ketua Umum YBWSA, Prof. Dr. Bambang Tri Bawono, S.H., M.H. (TJ)