Rektor Unissula Semarang Tolak Keras Saat Diminta Oknum dan Mantan Rektor Bikin Video Pujian Jokowi

Rektor Unissula gelar konpers, Senin (12/2/24).
Sumber :
  • TJ Sutrisno

"Lalu dia minta, karena Unissula belum buat petisi, agar tidak membuat petisi. Minta buat baik-baik saja soal suksesnya Jokowi, sukses penanganan COVID-19.

Jokowi Basah Kuyup Pawai Bareng Luthfi-Yasin di Tengah Hujan Mengguyur Klaten

Tapi permintaaan itu saya tolak," tegas Gunarto.

Dan hari ini, secara tegas dan terbuka, Rektor Unissula tersebut bersama BEM dan Wakil Rektor I Dr Andre Sugiyono, Wakil Rektor II Dedi Rusdi SE MSi Akt CA, Wakil Rektor III M Qomarudin ST MSc PhD mengeluarkan pernyataan sikap.

Setelah Purwokerto, Jokowi Kembali Pawai Bareng Luthfi-Yasin di Tegal

Bahwa tumbangnya rezim orde baru yang berkubang korupsi, kolusi, nepitosme (KKN), seakan belum bisa dijadikan pelajaran berharga bagi generasi pemerintahan saat ini. Rezim telah berganti, pemerintahan pun berganti, namun cara-cara lama tetap dipakai untuk melanggengkan dan mewariskan kekuasaan.

Rangkaian perjalanan politik menuju Pemilu 2024 disajikan pada kekhawatiran yang paling mendasar tentang rendahnya etika dan kepantasan penguasa yang ingin membangun dinasti politik atas dasar garis keturunan yang tidak segan-segan menggunakan tangan-tangan kekuasaan.

Survei SMRC Terbaru, Andika-Hendi 50,4%, Luthfi-Gus Yasin 47%

Berikut pernyataan civitas akademika Unissula:

1. Mengingatkan kepada Presiden dan para elite politik di negeri ini bahwa Indonesia adalah negara hukum bukan negara kekuasaan. Untuk itu berhentilah menggunakan taring kekuasaan untuk ambisi pribadi, ambisi dinasti, ambisi golongannya sendiri dengan sewenang-wenang. Berhentilah membuat teladan buruk terkait etika dan kepantasan bagi anak-anak di negeri ini dengan menggunakan kekuasaan untuk menekan, menggunakan kekuasaan untuk mengintimidasi, menggunakan kekuasaan untuk menakut nakuti, menggunakan kekuasaan untuk melanggengkan politik dinasti.

Halaman Selanjutnya
img_title