Berburu Rambutan Asli Semarang yang Manis Tebal dan Nglothok, Ini Lokasinya

Rambutan Semarang berdaging tebal.
Sumber :
  • TJ Sutrisno

Viva Semarang – Kota Semarang bagian atas terkenal sebagai buah rambutan. Tanahnya sangat ideal bagi tumbuhnya komoditas buah musiman tersebut. Hasilnya, rambutan dari Semarang terkenal manis, tebal, dan nglothok

Sekarang Saatnya Melihat Dieng Tertutup Es, Jangan Sampai Momen Terlewat

Nglothok ini adalah ungkapan orang Semarang untuk buah rambutan yang dagingnya mudah lepas dari bijinya saat dimakan. Bahkan dengan dipencet saja daging buahnya sudah lepas. 

Rambutan Semarang, memang tak sepopuler rambutan binjai atau rapiah. Tapi jangan salah, soal tekstur dan rasa boleh diadu. Sebab tiap jenis rambutan punya kelebihan masing-masing. Dan yang pasti, harganya terjangkau banget jika langsung dibeli di sentra penghasil rambutan Semarang. 

Wujil Day Sajikan Keindahan Alam Bumi 'Serasi' Lewat Sport Tourism

Di Semarang rambutan lebih dikenal dengan nama ace. Variannya banyak. Warna buah umumnya merah tua, kuning kemerahan, kuning kehijauan, bahkan ada yang berwarna kuning gading. Nah, yang kuning gading ini terkenal nglothok dengan rasa buah manis. 

"Orang sini menyebutnya ace begitu saja.  Di tempat lain kan ada rapiah,binjai, lebakbulus, dan lain-lain. Kalau di sini ace saja," cerita Nardi, pedagang rambutan di Pasar Ace Mijen Semarang. 

17 Museum Berkolaborasi di Pameran Bersama Abhirama, Kenalkan Kekayaan Budaya Jawa

Rambutan Semarang asli, lanjutnya, secara alami tumbuh di Kecamatan Gunungpati dan Kecamatan Mijen. Juga di daerah perbatasan seperti Boja Kendal dan Ungaran. 

"Ya memang dari dulu terkenalnya di situ. Orang makan, biji dibuang terus tumbuh jadi pohon," ungkapnya. 

Rambutan atau ace Semarang, kata Nardi, punya rasa yang lebih bervariasi sesuai jenisnya. Seperti ace merah, ukurannya besar, berbulu pendek kaku, kulitnya tebal merah tua sedikit kehitaman. Dagingnya kesat, tebal, manis, dan bijinya kecil. 

"Yang merah ini, kalau dikupas nanti ada sedikit air yang mengumpul di bagian dalam kulit, rasanya manis. Daging buahnya putih agak semu kecoklatan, makanya manis sekali, dan nglothok," ungkapnya. 

Kemudian ada ace gading. Buahnya besar agak bulat, kulitnya kuning gading dan berambut sedang. Buahnya tebal kesat dan garing. 

"Yang ini nglothok banget. Diemut dan sedikit ditekan saja, dagingnya sudah bisa lepas bijinya. Rasanya manis," jelas Nardi lagi. 

Selain dua jenis rambutan itu tadi, masih banyak jenis lainnya yang sudah tumbuh sejak beratus tahun lalu di Semarang. Tak semuanya mantap seperti ace abang atau ace gading tadi. Tetap ada yang asam atau berair. Itu nanti masuk ke pasar dengan kelas yang berbeda. Biasanya sekarang, untuk yang asam dibuat manisan atau sirup rambutan. 

Nah kalau mau berburu rambutan Semarang ini dia lokasi yang paling populer. 

 

Pedagang rambutan di Semarang.

Photo :
  • TJ Sutrisno

 

1. Pasar Ace Mijen.

Lokasinya berada di Jatisari, dekat Kantor Kecamatan Mijen. Kalau dari Kota Semarang lewat jalur Kampus UIN Ngaliyan, lalu ke selatan melewati Bukit Semarang Baru (BSB) dan menuju Pasar Ace Mijen. Pasar Ace ini tiap hari buka, tapi akan ramai pada Sabtu Minggu atau hari libur karena banyak oran berburu rambutan dan durian. Apalagi saat musimnya di bulan Januari dan Februari. 

 

2 .Pasar Gunungpati.

Kalau pagi ramai dan banyak buah rambutan. Bahkan di sepanjang jalur sebelum pasar, sudah ada warga yang menjual ace di depan rumah. Harganya tentu saja lebih murah karena ini adalah sentranya. Soal harga bisa tawar menawar, namanya juga pasar. Tapi umumnya berkisar antara Rp 5.000 hingga Rp 10.000 satu ikatnya. Jangan malu-malu mencicip dulu supaya dapat rambutan yang benar-benar manis dan nglothok. 

Sebagai informasi, dua lokasi itu berada di jalur wisata antara Semarang, Kendal, dan Ungaran. Jadi sekalian bisa bikin agenda berburu rambutan dan durian, lalu langsung jalan-jalan ke tempat wisata.(TJ)