Mbak Ita Jelaskan Kunci Sukses Kota Semarang Atasi Stunting Hingga Mendapatkan Penghargaan dari PBB

Wali Kota Semarang saat menghadiri Temu Kerja Tim Penurunan Stunting
Sumber :

Selain itu juga program-program khususnya kesehatan haruslah berkelanjutan dan komperehensif, agar upaya yang telah dilakukan tidak sia-sia. Di samping program yang telah berjalan, pemenuhan gizi untuk anak dan ibu hamil juga memiliki peran sangat penting untuk mencegah kenaikan angka stunting. Termasuk memberikan pemahaman kepada remaja putri. 

Intervensi Serentak Cegah Stunting di Jateng Sudah Capai 1,4 Juta Orang

 

Untuk di Kota Semarang, pendampingan pemenuhan gizi tersebut juga dibantu dengan adanya buku resep anti stunting dari Presiden RI kelima, Megawati Soekarnoputri berjudul Resep Makanan Baduta dan Ibu Hamil Untuk Generasi Emas. 

Jembatan Nogososro Dibangun Mulai Pekan Depan, Atasi Banjir di Wilayah Tlogosari dan Muktiharjo

 

“Salah satu upaya penanganan stunting dengan memberikan asupan gizi. Dan peran penting adanya buku resep dari ibu Megawati yang kemarin sudah diterbitkan dan ini menjadi acuan untuk pemenuhan gizi anak di Kota Semarang. Termasuk yang ada di day care dan pemenuhan gizi di posyandu,” ujarnya usai menghadiri Kegiatah Temu Kerja Tim Percepatan Penurunan Stunting yang dihadiri oleh Kepala BKKBN, dokter Hasto dan Wali Kota/Bupati se-Indonesia, Kamis (27/6/2024). 

Anak-anak Panti Asuhan Yayasan DAIGI, Bisa Nyate Bareng Wali Kota Semarang

 

Dalam kesempatan itu, Mbak Ita di hadapan seluruh khalayak mengakui, jika Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) selaku leader perlu berperan aktif dan berkolaborasi untuk bagaimana permasalahan stunting bisa teratasi. Intervensi sangat diperlukan, bahkan di Kota Semarang menerapkan sistem by name by adress, yang artinya penanganan stunting mesti tepat sasaran. 

Halaman Selanjutnya
img_title