Kerusuhan Pecah di Negeri Tetangga di Pulau Papua, 15 orang Tewas

Rusuh di Papua Nugini.
Sumber :
  • tangkapan layar 7news

SemarangKerusuhan pecah di salah satu kota di Pulau Papua. Orang-orang melakukan penjarahan dan pembakaran toko-toko dan sejauh ini tercatat ada 15 orang tewas. Sementara rumah sakit melaporkan ada 25 orang mengalami luka tembak dan ada 6 orang lainnya yang luka akibat serangan pisau. 

BUMP Semarang Jadi Rujukan TPID Papua Barat dan Papua Barat Daya Dalam Pengendalian Inflasi

Melansir Viva, Peristiwa itu terjadi di Port Moresby, Papua Nugini, ibukota dari negara tetangga  yang berada di Pulau Papua, sebelah timur Provinsi Papua Indonesia. Pemerintah setempat mengumumkan keadaan darurat selama 14 hari di ibu kota Port Moresby, mulai Jamis (11/1/24). 

Perdana Menteri Papua Nugini, James Marape telah memerintahkan seribuan personil militer untuk bersiaga dan turun tangan jika diperlukan. 

Sekelompok Orang Kembali Geruduk Rumah Pengusaha Buntut Polemik Tambang Emas

Kerusuhan tak hanya di Port Moresby, tapi juga meluas ke Kota Lae,  300 kilometer sebelah utara ibukota. 

Kerusuhan ini timbul di tengah warga sipil meningkat akibat sengketa kenaikan pajak dan pemotongan gaji yang berdampak pada pegawai negeri. Juga kerusuhan dipicu perselisihan gaji tentara dan polisi Papua Nugini, yang berlanjut pada aksi unjuk rasa anarkis. 

Rusuh Suporter PSIS dan PSS Sleman, Polisi Belum Tetapkan Tersangka

Pasukan pertahanan, sebut Marape, bisa melakukan intervensi untuk mengatasi situasi apa pun yang mungkin muncul di masa depan. Pengerahan militer didasari analisis masyarakat tak puas dan tetap merusuh meski pemerintah telah berjanji memperbaiki kesalahan dalam pemotongan gaji. 

Marape menyebut ada empat kepala departemen yang terlibat dalam masalah pemotongan gaji itu. Pertama Komisioner Kepolisian, kedua Kepala Personalia. Ketiga yakni Kepala Keuangan. Dan terakhir adalah Kepala Perbendaharaan. Keempat kepala departemen itu telah dinonaktifkan selama 14 hari.(TJ)