Tujuh Pekerja Freeport yang Terjebak Longsor Belum Ditemukan

Detik-detik longsor di pertambangan bawah tanah Freeport.
Sumber :
  • Istimewa

Viva Semarang, Mimika – Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Wamen ESDM), Yuliot Tanjung, menjelaskan bahwa tim sudah berhasil menggali dua terowongan baru untuk mencapai titik lokasi awal tempat para pekerja diperkirakan terjebak di tambang bawah tanah Freeport Papua Tengah. Namun, hasil pencarian di lokasi tersebut nihil.

Wali kota Semarang, Agustina Wilujeng Kukuhkan FPRB Untuk Kesiapsiagaan Hadapi Musim Hujan

"Dua terowongan yang baru dibuat sudah sampai di titik lokasi awal, tempat pegawai yang terjebak tadi. Tetapi, yang bersangkutan tidak ada di lokasi," kata Yuliot, Jumat (12/9/25), dikutip dari Antara.

Yuliot menambahkan bahwa pada awalnya, ketujuh pekerja masih dapat berkomunikasi dengan tim Freeport menggunakan handy talkie (HT). Berdasarkan komunikasi tersebut, tim dapat memperkirakan lokasi awal mereka. Estimasi waktu untuk mencapai titik tersebut adalah 30 jam.

Salju di Puncak Cartenz Diprediksi Lenyap pada 2026, Alarm Darurat Perubahan Iklim

Namun, setelah 30 jam berlalu, meskipun tim sudah berhasil mencapai lokasi yang diperkirakan, para pekerja tidak ditemukan. Yuliot menduga hal ini terjadi karena situasi tambang bawah tanah yang berliku-liku. Selain itu, alat komunikasi HT pun kini sudah tidak berfungsi, kemungkinan karena baterai habis.

"Komunikasi ini mungkin (terputus karena) habis baterai atau apa, ini sudah putus komunikasi," jelas Yuliot.

Petugas KAI Daop 4 Semarang Cek Jalur Kereta Api di Grobogan dan Blora, Ada Apa?

Dengan kondisi ini, Yuliot belum dapat memberikan estimasi terbaru kapan para pekerja dapat ditemukan. "Karena kondisinya agak berbeda dari perkiraan awal, jadi kami usahakan (ditemukan) secepatnya," tutupnya.

Sebagai bentuk fokus penuh pada upaya penyelamatan, PTFI telah menghentikan sementara seluruh operasi tambang bawah tanah. Semoga tim penyelamat dapat menemukan para pekerja dalam keadaan selamat.(ant)