Ada Anjing Pelacak di Stasiun Semarang Tawang, Ada Apa?
- TJ Sutrisno
Viva Semarang – Ada pemandangan yang berbeda di Stasiun Semarang Tawang pada bulan Desember 2024 ini. Selain pernak-pernik Natal, ternyata ada anjing pelacak yang hilir mudik bersama pawangnya yang anggota kepolisian.
Anjing pelacak atau disebut juga K9, tampak berputar-putar di hampir semua sudut stasiun dan mengendus-ngendus untuk melacak potensi benda-benda yang mencurigakan.
Anjing pelacak itu memang disiagakan bersama tim khusus dari Polda Jawa Tengah untuk ikut menjaga keamanan di Stasiun Semarang Tawang dan Stasiun Semarang Poncol selama masa angkutan Nataru 2024/2024.
Selain itu, PT Kereta Api Daerah Operasi 4 Semarang juga menerjunkan 346 personel keamanan gabungan pada masa Angkutan Nataru 2024/2025.
Pasukan keamanan melibatkan 41 personel bantuan keamanan eksternal dari TNI dan Polri, dan 305 personel internal dari Polsuska dan sekuriti, dan diperkuat K9 atau anjing pelacak.
Personil keamanan tersebut akan melakukan pengamanan di atas KA, stasiun, maupun secara mobile melakukan patroli di jalur KA dan obyek-obyek penting lainnya seperti dipo lokomotif dan kereta.
Dalam Apel Gelar Pasukan Posko Angkutan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 di Stasiun Semarang Tawang, Senin (23/12/24), Kepala KAI Daop 4 Semarang Daniel Johannes Hutabarat mengatakan, KAI menetapkan masa Angkutan Nataru 2024/2025 selama 18 hari yaitu mulai Kamis, 19 Desember 2024 hingga Minggu, 5 Januari 2025.
"KAI telah menyiapkan semua aspek untuk melayani pelanggan secara maksimal. Kesiapan KAI mencakup sumber daya manusia, sarana, prasarana, maupun hal lain-lain yang berkaitan dengan pelayanan secara keseluruhan," jelasnya setelah apel.
Selain pasukan keamanan, KAI Daop 4 Semarang juga menyiagakan 2.768 personel SDM operasional, seperti masinis dan asisten masinis, petugas frontliner seperti kondektur, prama dan prami, serta customer service.
"KAI konsisten memberikan perhatian terhadap keselamatan, keamanan, dan kenyamanan terutama di peak season seperti Angkutan Nataru ini," lanjut Daniel.
Di sisi prasarana, KAI Daop 4 Semarang menyiagakan alat material untuk siaga atau AMUS, seperti bantalan rel, batu balas, karung pasir, rel, gerbong balas hingga Kendaraan Perawatan Jalan Rel (KPJR) di seluruh wilayah operasi. Diantaranya di 12 titik daerah pantauan khusus wilayah Daop 4 Semarang seperti di daerah berpotensi banjir, longsor, tanah labil, dan kontruksi jembatan KA rawan.
Selain itu, juga menambah total 35 personel di sepanjang jalur rel yang terdiri dari penjaga daerah pantauan khusus sebanyak 20 personel, penjaga perlintasan pantauan khusus 15 personel, dan petugas Flying Gank sebanyak 167 personel yang siap siaga 24 jam untuk mencegah terjadinya gangguan perjalanan KA.(TJ)