Pacu Jalur, Dari Tradisi Lokal ke Sensasi Viral Global, Fadli Zon: Ini Warisan Budaya Takbenda Nasional
- Instagram courtesy @pacujalur.street
Viva Semarang – Dunia maya, dengan segala kecepatan dan jangkauannya, kembali menunjukkan kekuatannya dalam mengangkat sebuah tradisi lokal menjadi fenomena global. Kali ini, sorotan jatuh pada Pacu Jalur, perlombaan mendayung perahu kayu tradisional dari Kabupaten Kuantan Singingi, Riau. Apa yang dulunya adalah warisan budaya yang dijaga turun-temurun, kini menjelma menjadi sensasi "aura farming" yang membanjiri beranda TikTok di mana-mana.
Fenomena ini tidak luput dari perhatian Menteri Kebudayaan, Fadli Zon. Dengan bangga ia menyampaikan bahwa tradisi Pacu Jalur telah lama terdaftar sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTB) Nasional.
"Kementerian Kebudayaan juga sudah mencatatkan itu sebagai warisan budaya takbenda nasional, jadi namanya WBTB Indonesia, jadi sudah lama," ujarnya di Jakarta, Selasa (8/7), dikutip dari Antara.
Ia menegaskan, posisi Pacu Jalur menjadi bagian integral dari kekayaan budaya Indonesia yang tak ternilai.
Yang membuat Pacu Jalur begitu memikat, terutama di mata jutaan penonton di platform video pendek, adalah elemen visual dan ekspresinya yang unik. Para pendayung tak hanya mengandalkan kekuatan fisik, namun juga menampilkan tarian yang energik dan atraktif di atas perahu yang melaju kencang.
"Kalau menurut saya, itu organik ya, ekspresif, menyesuaikan dengan irama dari pacu itu sekaligus melakukan suatu gerakan atraktif. Atraksi yang sulit. Itu kan sulit, di ujung perahu, jadi keseimbangan sangat penting," jelas Menteri Fadli Zon, menyoroti tingkat kesulitan dan keindahan gerakan tersebut.
Keseimbangan yang luar biasa dan sinkronisasi yang presisi menjadi daya tarik tersendiri, menciptakan "aura" yang kini dicari-cari oleh para kreator konten.