Semangat! Bendera Merah Putih Raksasa Terbentang di Puncak Andong di HUT ke 80 Indonesia

Bendera raksasa dibawa warga menuju puncak Gunung Andong.
Sumber :
  • TJ Sutrisno

Viva Semarang – Momen Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia tahun ini terasa khidmat di Gunung Andong, Magelang, Jawa Tengah. Warga Dusun Sawit, Desa Girirejo, Kecamatan Ngablak, merayakan hari kemerdekaan dengan cara yang luar biasa, membentangkan bendera Merah Putih raksasa di puncak gunung. Aksi ini tidak hanya menjadi simbol semangat nasionalisme, tetapi juga perayaan yang penuh kebersamaan.

Meriah, Lomba Dayung Danau Rawa Pening Pukau Ribuan Warga

Bendera yang mereka bentangkan memiliki panjang 80 meter, sengaja dibuat untuk menyesuaikan usia kemerdekaan Indonesia. Prosesi istimewa ini dimulai sejak pagi hari, saat bendera diarak keliling dusun, diiringi antusiasme warga, sebelum dibawa menuju jalur pendakian Gunung Andong via Sawit.

Kepala Dusun Sawit, Sutikno, menjelaskan bahwa sekitar 100 warga ikut bergotong royong mengangkut bendera yang digulung memanjang. Mereka memulai pendakian pada pukul 08.00 WIB dan berhasil mencapai puncak dua jam kemudian. Sebelum mendaki, rombongan mengarak bendera sejauh satu kilometer dari dusun menuju gerbang pendakian, lalu melanjutkan perjalanan menembus hutan pinus dan menaklukkan tanjakan hingga sampai di puncak.

Kereta Api Angkut 82 Ribu Penumpang Selama Libur Panjang HUT ke-80 RI dari Wilayah Daop 4 Semarang

Bendera merah putih raksasa di puncak Gunung Andong.

Photo :
  • TJ Sutrisno

Sesampainya di puncak, warga Dusun Sawit bergabung dengan ribuan pendaki gunung dari berbagai daerah untuk melaksanakan upacara 17 Agustus. Momen pembentangan bendera raksasa ini menjadi puncak acara yang sakral dan mengharukan. Seluruh peserta upacara larut dalam semangat kemerdekaan yang dirayakan di ketinggian, diiringi pemandangan alam yang memesona.

Pendakian Gunung Andong: Jalur Terbaik dan Keindahan Alamnya

Tradisi ini bukanlah hal baru bagi warga Dusun Sawit. Mereka sudah rutin melakukannya sejak tahun 2018.

"Awalnya pada 2018, panjang bendera 73 meter, menyesuaikan HUT RI ke-73. Lalu setiap tahun panjangnya bertambah satu meter, jadi pada tahun 2025 panjangnya 80 meter," ungkap Sutikno.

Tradisi ini sempat terhenti pada 2020 dan 2021 karena pandemi COVID-19, tetapi kembali berlanjut setiap tahunnya.

Selain sebagai wujud cinta Tanah Air, acara ini juga menjadi "obat penawar" bagi para pendaki. Karena Gunung Merbabu dan Merapi ditutup untuk pendakian, Gunung Andong menjadi tujuan utama bagi mereka yang ingin merayakan kemerdekaan di alam bebas. 

Astrid, seorang wisatawan dari Semarang mendaki Gunung Andong mengaku sangat terkesan karena upacara di gunung ini melebihi ekspetaksinya.

"Awalnya saya hanya ingin merasakan bagaimana sih upacara di puncak gunung. Tapi, benar-benar tidak menyangka kalau upacara di sini melebihi ekspektasi, karena ada pembentangan bendera yang sangat besar. Ini sangat mengharukan," ujarnya.

Dalam upacara ini, puluhan burung perkutut juga dilepaskan di puncak sebagai simbol pelestarian lingkungan hidup di wilayah tersebut. Melalui tradisi ini, warga Dusun Sawit menunjukkan bahwa semangat kemerdekaan tidak hanya dirayakan di perkotaan, tetapi juga di puncak-puncak gunung, membentang luas bersama keindahan alam.

"Ini saya dan kawan-kawan memanggul gulungan bendera besar, terus berjalan naik tanpa henti karena kami ingin sampai di puncak jam 10 pagi tepat saat detik-detik proklamasi. Lalu kita bentangkan dan bisa terlihat jelas dari daerah bawah," kata Ari, salah satu pembawa bendera di Puncak Gunung Andong.(TJ)