Pemkot Semarang Buat Sistem Terintegrasi Percepat Penanganan Banjir dan Penataan Kawasan Permukiman

Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu.
Sumber :
  • TJ Sutrisno / dok

Viva Semarang – Pemerintah Kota Semarang berupaya melakukan percepatan penanganan banjir, penataan kawasan permukiman, penanganan sampah, serta optimalisasi fungsi sungai dan pompa di Ibu kota Jawa Tengah. 

Semarang Bersih Sukses Membentuk 1.074 Bank Sampah Partisipasi Warga

Upaya tersebut diwujudkan dengan pembuatan sistem terintegrasi, aplikasi tracking hingga pengoptimalan CCTV serta pembuatan blue print drainase dan tata kota. 

"Kemarin saya memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) dengan Bappeda, BPKAD kemudian dinas-dinas teknis ada dari DPU, Disperkim, Distaru, DLH. Tujuannya untuk menyatukan atau menyinkronkan persepsi," kata Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu di kediamannya, Minggu (21/4/24). 

Wujudkan Semarang Bersih, Agustina-Iswar Implementasikan Pengelolaan Sampah dari Hulu ke Hilir

Mbak Ita, sapaan akrabnya, juga melakukan evaluasi hasil tinjauan ke beberapa lokasi banjir dan longsor di perumahan-perumahan yang berada di Kota Semarang. Menurutnya, banjir dan longsor di Kota Semarang diakibatkan karena drainase yang buruk, curah hujan tinggi, serta tingginya rob. 

"Langkah pertama, saya minta untuk dilakukan integrasi sistem. Nanti Diskominfo akan mengomandani, dan sosialisasi juga nantinya oleh Humas," kata dia. 

100 Hari Kerja, Agustina-Iswar Berhasil Wujudkan Capaian-capaian Positif

Mulai dari membuat integrasi sistem pengawasan dan pengendalian kawasan perumahan yang meliputi tata ruang, topologo kawasan, DED perumahan dan saluran serta prasarana, sarana dan utilitas (PSU). 

Kominfo juga diminta membuat pengembangan sistem pemantau sungai, untuk memonitor debit air, sedimentasi, dan rumah pompa. 

Halaman Selanjutnya
img_title