Puluhan Parade Seni Budaya Meriahkan Karnaval Budaya Hari Jadi Kab. Semarang Ke 503

Bupati Semarang Ikut Menari Bersama Masyarakat Dalam Karnaval Budaya
Sumber :

Semarang – Kemeriahan terlihat dalam karnaval budaya yang digelar Pemkab Semarang dalam memperingati hari jadi Kabupaten Semarang ke 503. Karnaval budaya ini diikuti oleh 53 kelompok yang berasal dari kelompok masyarakat, mulai dari lembaga pendidikan dan perwakilan kecamatan serta sejumlah OPD. Mereka menampilkan aneka seni budaya dalam kirab Karnaval Budaya Kabupaten Semarang yang digelar pada Minggu (28/4/2024).

Raih 80 Persen Dalam Hitung Cepat, Ngesti - Arifah Umumkan Kemenangan

Karnaval budaya dibuka dan diberangkatkan oleh Bupati Semarang Ngesti Nugraha dari Rumah Dinas Bupati Semarang Ungaran. Karnaval yang menampilkan berbagai karya seni dan aneka pertunjukan ini dimulai dari pendapa rumah dinas (Rumdin) Bupati Semarang dan diarak berjalan menyusuri Jalan Ahmad Yani – Jalan Letjen Soprapto – Jl MT Haryono dan kembali melewati Jl Ahmad Yani di depan Rumdin Bupati menempuh jarak sekitar tiga kilometer.

Bupati Semarang Ngesti Nugraha mengatakan ada 53 kelompok peserta yang mengikuti kirab. Dia berharap pelaksanaan kirab budaya ini dapat melestarikan seni budaya secara bersama-sama.

Dua Cabup Semarang Gunakan Hak Pilih Bersama Keluarga Di Kampung Halaman

Sementara guna mendukung pemgembangan kesenian di Kabupaten Semarang, pada tahun 2024 Pemkab Semarang menganggarkan dana tidak kurang dari Rp12 miliar. Selain dana hibah untuk seribu kelompok kesenian, juga diberikan bantuan pentas aneka kesenian.

“ Ini harus terus kita lestarikan sebagai upaya mempersatukan anak-anak bangsa. Seni budaya jangan sampai luntur karena pengaruh kesenian dari luar negeri,” ujarnya.

Tim Pemenangan Ngesti - Nur Arifah Targetkan 90 Persen Suara Pilkada Bupati Semarang 2024

Salah satu seniman asal Kabupaten Semarang yang mengikuti kirab, Sarwoto mengatakan prosesi kirab budaya di tahun 2024 ini lebih lengkap daripada tahun sebelumnya. Dimana terdapat padukan inti sebagai pengawal pusaka dan diikuti pasukan bregada Merti Bumi Serasi.

" Kenapa itu diikutkan, karena sakralnya ketika estafet budaya itu saat Merti Bumi Serasi," jelasnya.

Halaman Selanjutnya
img_title