Jawa Tengah Punya Beras Cadangan 433 Ribu Ton, Bisa Dipakai Untuk Menopang Dampak Bencana

Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana.
Sumber :
  • Dok

Viva Semarang – Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana menekankan Dinas Ketahanan Pangan Provinsi maupun kabupaten/kota di wilayahnya untuk tetap menyiapkan stok beras cadangan. 

Wanita STW Tipu Wanita Muda Asal Semarang, Dijadikan PSK di Gunung Kemukus

Berdasarkan data Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jateng, jumlah Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD) Provinsi Jateng untuk komoditas gabah kering giling pada tahun 2025 mencapai 433.734,2 kg setara beras. 

"Setiap tahun dibeli dari Gabungan Kelompok Tani. Beras cadangan itu diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan, seperti pada kegiatan tertentu, dan kebencanaan,” kata Nana saat Rapat Koordinasi (Rakor) Optimalisasi Penyerapan Gabah dan Beras Dalam Negeri Provinsi Jawa Tengah, Rabu (5/2/25).

Kosong Sepekan, Pedagang Ecer Tak Dapat Pasokan Elpiji 3 Kg Bersubsidi

Pemimpin Wilayah Perum Bulog Jawa Tengah, Sopran Kennedi menyatakan, ribuan areal persawahan di Jateng yang terdampak banjir  memang berdampak pada hasil panennya. 

Meskipun demikian, Sopran mengungkapkan, produksi padi di Jawa Tengah masih cukup banyak walau ada daerah yang terdampak banjir tersebut.

Diskon Tarif Listrik Membuat Jateng Alami Deflasi di Januari 2025

“Target panen bulan Februarib ini mencapai 700 ribu-800 ribu hektar yang ada di Jawa Tengah,” katanya.

Ia menambahkan, Perum Bulog Jawa Tengah telah menyerap 2.000 ton pada awal tahun ini. Bila dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu angkanya naik naik 400%. 

Naiknya angka serapan gabah itu karena ada perubahan regulasi dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) pada Gabah Kering Panen (GKP), dan Gabah Kering Giling (GKG), serta beras yang dibeli dari Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi).

Untuk GKP, sebut Sopran, harus diserap dari petani dengan bermacam kualitas, akan tetapi tetapi pada beras harus berpatokan pada standar kualitas yang ditetapkan pemerintah.(TJ)