Banjir di Demak Paksa 8.170 Warga Mengungsi, Genangan Banjir Masih Tinggi

Banjir Demak membuat 8.170 orang mengungsi.
Sumber :
  • TJ Sutrisno

Viva Semarang – Hingga Jumat (9/2/24) siang ini, banjir yang melanda Karanganyar Kabupaten Demak masih terjadi. Genangan air masih tinggi dan ribuan orang mengungsi di tempat aman.

Jembatan Nogososro Dibangun Mulai Pekan Depan, Atasi Banjir di Wilayah Tlogosari dan Muktiharjo

"Warga yang mengungsi hasil pendataan per Kamis malam ada 8.170 orang mengungsi dari beberapa titik banjir di Demak, termasuk yang di Karanganyar," kata Plt Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Demak M Agus Nugroho Luhur, Jumat (9/2/2024).

Seperti dilansir tvone, warga yang mengungsi akibat banjir sejumlah 8.170 orang tersebut berasal dari berbagai daerah terdampak banjir, termasuk dampak banjir yang dialami warga di Kecamatan Karanganyar, menyusul jebolnya tanggul Sungai Wulan dan Sungai Jratun pada Kamis kemarin.

Produksi Padi di Jateng Diyakini Akan Meningkat Setelah Dapat Bantuan Pompa Air dari Pemerintah

"Mereka ditampung di balaidesa, tempat ibadah, bangunan sekolah, dan fasum lainnya. Pengungsi terbanyak di Desa Kedungwaru Lor dan Desa Undaan Kidul," rincinya.

Dari cek di lapangan, lanjutnya, banjir karena tanggul Sungai Jratun jebol akibat debit air yang tinggi. Hal itu membuat tanggul yang berada di Desa Tambirejo Kecamatan Gajah jebol serta tanggul Sungai Wulan yang jebol di dua titik.

Pemkot Semarang Implementasikan Hasil Penelitian BRIN, Terapkan Alat Pendeteksi Banjir dan Longsor

Akibat jebolnya tanggul Sungai Wulan dan Jratun, ada empat desa di Kecamatan Karanganyar terdampak banjir. Seperti Desa Ketanjung, Desa Karanganyar, Desa Undaan Lor, dan Desa Ngemplik Wetan.

BPBD Demak mencatat, total wilayah terdampak banjir sebanyak 30 desa yang tersebar di tujuh kecamatan. Sedangkan jumlah keluarga terdampak mencapai 16.389 keluarga yang mencakup 63.465 jiwa. Selain itu ada ratusan hektar lahan pertanian juga terendam dan rusak.(TJ)