Mahasiswa UNNES Ajarkan Mitigasi Bencana pada Anak-anak di Lereng Gunung Ungaran

KKN Unnes di Desa Ngesrepbalong Kendal.
Sumber :
  • UNNES

Viva Semarang – Kegembiraan dan antusiasme terpancar dari wajah para siswa SD Negeri Ngesrepbalong 1, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal. Mereka mengikuti sosialisasi mitigasi bencana. Kegiatan yang dipandu oleh mahasiswa KKN Giat 12 Universitas Negeri Semarang (UNNES) ini dikemas secara interaktif dan edukatif untuk mengenalkan cara menghadapi bencana gunung meletus.

Basarnas Semarang Sisir Laut Kendal Cari Tiga Nelayan Hilang Disapu Gelombang Tinggi

Kegiatan KKN mahasiswa UNNES tersebut berlangsung dari 2 Juli hingga 29 Agustus 2025 mendatang.

Pada program edukasi yang diadakan dalam rangka Desa Tangguh Bencana (Destana) ini, diawali dengan pengenalan dasar-dasar gunung berapi, berbagai jenis bencana alam, serta simbol Kawasan Rawan Bencana (KRB). Agar tidak monoton, para siswa diajak membuat replika gunung berapi dari bubur kertas, lalu menghiasinya sesuai dengan kreativitas masing-masing.

Badai di Tengah Kemarau, Kapal Nelayan Tenggelam di Perairan Korowelang, Tiga ABK Hilang

Setelah sesi istirahat, kegiatan dilanjutkan dengan penjelasan mendalam mengenai proses terjadinya erupsi, tingkatan status gunung berapi, dan langkah-langkah mitigasi yang harus dilakukan sebelum, saat, dan sesudah bencana. Pemahaman siswa semakin diperkuat dengan tayangan video edukasi yang menarik.

Puncak acara yang paling ditunggu-tunggu adalah eksperimen letusan gunung berapi menggunakan campuran soda kue, cuka, dan pewarna akrilik. Saat 'lava' berwarna merah menyembur dari replika gunung, sorak kegembiraan pun pecah dari para siswa.

Menjelajahi Tempat Indah Berhawa Dingin di Temanggung: Hanya 1,5 Jam dari Semarang dan Kendal

"Sangat bermanfaat karena anak-anak belajar teori sekaligus praktik. Apalagi sekolah kami berada di kaki Gunung Ungaran, sehingga pengetahuan mitigasi ini menjadi bekal penting bagi mereka," kata Kepala SD Negeri Ngesrepbalong 1, Jundarningsih.

Siswa pun mengaku terkesan karena bisa menambah pengetahuan terkait bagaiman menghadapi bencana. 

"Asyik ya, tadi bikin gunung sendiri terus lihat meletus. Jadi tahu harus lari ke mana kalau ada bencana," ungkap Imran, satu satu peserta.

Perwakilan mahasiswa KKN Giat 12, Muhammad Miftahul Huda, menjelaskan bahwa program ini adalah wujud kepedulian mahasiswa terhadap pendidikan kebencanaan, terutama di daerah yang rawan bencana.

"Kami ingin siswa-siswi punya keterampilan dasar menghadapi bencana agar siap dan tidak panik jika terjadi," tuturnya.

Mengingat Desa Ngesrepbalong berada di lereng Gunung Ungaran, kegiatan ini sangat penting untuk menumbuhkan kesadaran sejak dini. Diharapkan, para siswa tidak hanya siap menghadapi bencana, tetapi juga bisa menjadi agen penyebar informasi mitigasi di lingkungan keluarga dan masyarakat.

Kegiatan ini tidak hanya memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan, tetapi juga merupakan langkah nyata mahasiswa UNNES dalam mendukung terciptanya masyarakat yang tangguh dan siap siaga menghadapi bencana.(TJ)