Ahmad Luthfi Luncurkan Speling, Dokter Spesialis Keliling di Balai Desa
- Dok
Viva Semarang, Jepara – Jawa Tengah kini punya layanan kesehatan baru. Warga pun bisa melakukan pemeriksaan gratis di balai desa masing-masing.
Layanan ini disebut Dokter Spesialis Keliling atau Speling yang telah diluncurkan Gubernur Jawa Tengah Ahmad Lutfi.
Melalui program ini, setidaknya ada lima layanan kesehatan gratis yang diberikan. Yakni pemeriksaan Tuberkulosis (TBC), kanker serviks, kesehatan jiwa, kusta, dan ibu hamil.
Warga pun mendapatkan keuntungan karena jarak balai desa yang dekat dengan tempat tinggal, sehingga lebih irit waktu.
Selain itu, warga cukup membawa KTP maka layanan kesehatan gratis bisa langsung dilakukan.
“Speling ini mendekatkan pelayanan kesehatan ke masyarakat bawah. Sasaran yang pertama di Desa Troso dan Desa Karanggondang Jepara. Kenapa? Ini linier dengan penerima bansosnya diatas 60 persen," kata Luthfi usai mengecek Speling di Desa Karanggondang, Kecamatan Mlonggo, Jepara, Selasa 4 Maret 2025.
Gubernur menginginkan nantinya semua masyarakat Jateng di 35 kabupaten/kota bisa memanfaatkan layanan program tersebut. Sehingga warga tidak harus pergi ke Puskesmas atau rumah sakit.
Program Speling ini didukung oleh dokter spesialis dari 7 rumah sakit milik provinsi, Dinas Kesehatan, serta rumah sakit swasta.
Sebagai tahap pertama, ada 70 desa di 35 kabupaten/kota yang menjadi sasaran. Saat ini sudah ada 10 mobil Layanan Speling yang akan terus bekerja melayani masyarakat. Jumlah mobil Speling akan terus dilakukan penambahan.
Dari sejumlah layanan kesehatan yang diberikan, Luthfi memprioritaskan pemeriksaan TBC. Hal ini linier dengan program Presiden Prabowo Subianto yang ingin menekan penyakit menular tersebut di seluruh Indonesia.
"Paling pokok adalah TBC, selaras dengan program Bapak Presiden Prabowo. TBC bisa diturunkan," tandasnya.
Selain pemeriksaan TBC, Luthfi juga menekankan pemeriksaan kanker serviks dan ibu hamil. Pemeriksaan ibu hamil minimal dilakukan 6 kali dalam 9 bulan mengandung.
Pemeriksaan itu ditambah dengan cek janin melalui USG pada trimester pertama atau usia kehamilan 3 bulan pertama dan trimester ketiga atau usia kehamilan 3 bulan terakhir.
Kepala Dinas Kesehatan Jateng, Yunita Dyah Suminar mengatakan, untuk menangani TBC di Jateng maka langkah pertama adalah menemukan penderita terlebih dahulu. Menurutnya, Treatment Success Rate (TSR) atau peluang sembuh penderita TBC besar setelah perawatan rutin, yakni 9 orang dari 10 orang.
"Tapi kan harus ditemukan dulu kasus TBC ini. Kemudian keluarga atau orang yang di sekelilingnya juga dicek. Dari 1 orang yang sakit, tressingnya minimal 8 orang. Dari situ akan ketahuan, tertular atau tidak," lanjutnya.
Warga mengaku beruntung dapat informasi lebih awal mengenai program tersebut, sehingga bisa melakukan pemeriksaan lebih cepat.
"Senang ikut ini karena deket rumah dan dokternya spesialis gratis bisa ngirit," kata Sela, warga Jepara setelah menjalani USG.