Ingat! Pendaftaran Magang ke Jepang du Jateng Akn Ditutup 16 Juli 2025, Buruan Daftar
- Dok
Masduqi mengatakan, peluang kerja di Jepang sangat luas. Mulai dari perawat lansia, pekerja konstruksi, perakitan elektronika, hingga operator mesin tekstil. Sementara, uang saku yang diperoleh pada tahun pertama, bisa mencapai 120 ribu Yen Jepang atau mendapatkan gaji 13 juta.
"Ini karena permintaan tenaga kerja Jepang dari Indonesia itu banyak. Karena mereka senang dengan budaya etos kerja pekerja dari Jawa Tengah dan Indonesia umumnya," tuturnya.
Diterangkan, para pemagang nantinya berkesempatan bekerja selama tiga hingga maksimal lima tahun. Setelahnya, banyak di antara alumni program tersebut yang membuka usaha mandiri. Sehingga, setelah tidak lagi menjadi pekerja di Jepang, perekonomian keluarga mereka berangsur membaik.
Adapun, daerah di Jateng yang banyak menyumbang pekerja ke Jepang, di antaranya berasal dari Cilacap, Kendal, Pati, dan sekitarnya. Dia mengungkapkan, jumlah pemberangkatan pemagang dari Jawa Tengah bervariatif.
Pada 2023 tercatat sekitar 474 orang, kemudian pada 2022 sejumlah 189 orang, 2021 tercatat 68 orang, dan terbanyak pada 2019 mencatatkan 1.386 orang.
Pada Mei 2025, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi pun sempat melepas 1.200 orang yang akan magang ke Jepang
"Setelah itu kabupaten/ kota sendiri-sendiri. Kini tumbuh Lembaga Pelatihan Kerja Sending Operation (LPKSO) sebagai organisasi legal penyalur magang ke Jepang, yang tersebar di seluruh wilayah di Jateng. Setiap tahun kurang lebih memberangkatkan 5.000-8.000 orang ke Jepang," tuturnya.